Kenapa Saat Imlek Dilarang Meminjam Uang atau Menagih Utang?

1. Bertentangan dengan Tradisi

Bertentangan dengan tradisi/ Foto: BBC

Imlek dikenal sebagai waktu untuk berbagi rezeki melalui tradisi seperti pemberian angpao. Hal ini melambangkan keberuntungan dan harapan baik. Sebaliknya, menagih utang dapat menimbulkan kesan perhitungan atau egois yang bertentangan dengan nilai berbagi dalam perayaan Imlek.

Maka dari itu, masyarakat Tionghoa biasanya lebih memilih untuk menciptakan suasana penuh kebaikan tanpa membahas persoalan utang sepanjang perayaan Imlek. 

2. Simbol Kemakmuran dan Awal yang Baik

Simbol kemakmuran dan awal yang baik/ Foto: Pixabay.com/Iqbal Stock

Imlek menandai awal tahun baru yang dianggap sebagai waktu untuk memulai segalanya dengan keberuntungan dan kemakmuran. Meminjam uang atau menagih utang pada momen ini dianggap membawa energi negatif karena melambangkan kesulitan finansial.

Secara khusus, meminjam uang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami kekurangan atau kesulitan keuangan yang tidak sesuai dengan semangat kemakmuran Imlek. Sementara menagih utang dipandang sebagai tindakan yang kurang beretika selama masa perayaan karena dapat menciptakan konflik atau ketegangan.

3. Menghindari Membawa Utang ke Tahun yang Baru

Menghindari membawa utang ke tahun berikutnya/ Foto: Pixabay.com/Iqbal Stock

Dalam budaya Tionghoa, segala hal yang terjadi selama Imlek dianggap mempengaruhi nasib setahun ke depan. Olehnya itu, meminjam uang di awal tahun dipercaya sebagai tanda seseorang akan terus berutang sepanjang tahun tersebut. 

Sementara itu, menagih utang dikhawatirkan membawa energi “kekurangan” pada orang lain. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa biasanya membereskan masalah utang piutang sebelum Imlek agar tidak membawa beban keuangan ke tahun yang baru.

4. Menjaga Keharmonisan dan Hubungan Sosial

Menjaga keharmonisan/ Foto: Written Chinese

Imlek adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan orang terdekat. Dalam momen ini, fokus utama adalah menjaga kebersamaan dan keharmonisan di tengah suasana penuh suka cita. Olehnya itu, segala hal yang dapat memicu perasaan negatif, seperti konflik atau ketegangan, sebisa mungkin dihindari, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan uang.

Menagih utang, misalnya, dapat menciptakan rasa tidak nyaman, baik bagi pihak yang menagih maupun yang ditagih. Situasi ini bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan merusak hubungan, terutama jika pihak yang berutang belum mampu membayar. Hal ini pun dianggap bertentangan dengan semangat perayaan Imlek yang menekankan pada rasa syukur, saling mendukung, dan berbagi keberuntungan.

5. Mengalirkan Energi Keberuntungan

Mengalirkan energi keberuntungan/ Foto: Fanjianhua

Dalam Feng Shui, perayaan Imlek dianggap sebagai momen untuk menyelaraskan aliran energi baik ke dalam rumah dan kehidupan. Maka dari itu, aktivitas meminjam uang maupun menagih utang dianggap membawa energi stagnan yang dapat mengganggu aliran keberuntungan.

Menurut kepercayaan ini, meminjam uang selama Imlek juga menciptakan beban energi negatif yang akan terus mengikuti seseorang sepanjang tahun. Di sisi lain, menagih utang pada orang lain dipercaya akan menularkan energi kekurangan kepada pihak yang ditagih, sehingga tindakan ini akhirnya dapat memutus aliran keberuntungan di antara kedua belah pihak.

Jadi, itulah sejumlah alasan kenapa saat Imlek dilarang meminjam uang atau menagih utang. Ternyata bukan sekadar larangan, hal ini rupanya punya makna mendalam, ya! 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!