Kepala Manekin di Toko Pakaian Afghanistan Dibungkus Kain dan Plastik, Ada Apa?

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 17 Jan 2023 12:00 WIB
Kepala Manekin di Toko Pakaian Afghanistan Ditutupi Kain dan Plastik, Ada Apa?/Foto: Instagram/apnews

Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sejak Agustus tahun 2021 lalu. Sejak saat itu, ada begitu banyak perubahan peraturan yang berlaku di negara tersebut. Baru-baru ini, di bawah pemerintahan Taliban, kepala manekin di toko pakaian perempuan di Kabul, ibu kota Afghanistan, dibungkus dengan kain atau kantong plastik hitam.

Kepala manekin yang ditutupi kain atau plastik itu menjadi simbol kekuasaan Taliban atas Afghanistan. Namun di sisi lain, hal tersebut juga menjadi sebuah bentuk perlawanan dan kreativitas para pedagang pakaian di Kabul.

Dilansir dari NPR, awalnya Taliban ingin memenggal kepala manekin. Tak lama usai mereka berhasil merebut kekuasaan pada Agustus 2021 silam, Kementerian Wakil dan Kebajikan Taliban memutuskan bahwa semua manekin harus disingkirkan dari etalase toko atau kepalanya dilepas, seperti laporan media setempat.

Kepala Manekin di Afghanistan Ditutupi Kain dan Plastik/ Foto: Instagram/apnews

Alasan mereka memerintahkan tersebut berdasarkan pada interpretasi ketat hukum Islam yang melarang patung dan gambar berbentuk manusia karena dapat disembah sebagai berhala. Namun hal ini juga dilaporkan terkait dengan kampanye Taliban untuk memaksa perempuan untuk tidak berada dalam pandangan publik.

Beberapa penjual pakaian menuruti perintah tersebut, namun beberapa lainnya berani melawan. Mereka mengeluh bahwa mereka tidak dapat memajang pakaian yang mereka jual dengan benar atau harus merusak manekin yang dimiliki. 

Para pemilik toko pun kemudian harus berusaha menyeimbangkan antara mematuhi perintah Taliban dan di satu sisi berusaha menarik pelanggan. Berbagai solusi yang mereka hasilkan dipajang di Jalan Lycee Maryam, jalan komersial kelas menengah yang dipenuhi toko pakaian di bagian utara Kabul.

Kepala manekin di toko pakaian perempuan di Kabul, ibu kota Afghanistan, dibungkus dengan kain atau kantong plastik hitam./ Foto: Instagram/apnews

Jendela toko dan showroom dipenuhi dengan manekin dalam gaun malam dan gaun yang penuh dengan warna dan dekorasi, namun semua kepala manekin ditutupi dengan berbagai jenis penutup kepala.

Di salah satu toko, kepala manekin dibungkus dengan karung yang dibuat khusus dari bahan yang sama dengan pakaian tradisional yang dirancang.

"Saya tidak bisa menutupi kepala manekin dengan plastik atau benda jelek lainnya karena akan membuat jendela dan toko saya terlihat jelek," kata Bashir, sang pemilik toko.

Sejak Taliban mengambil alih, ekonomi di negara tersebut runtuh, membuat hampir seluruh penduduk jatuh miskin. Hal ini membuat para pedagang harus berputar otak dalam menjajakan dagangannya.

(naq/naq)