Polusi udara di Jakarta masih menjadi perbincangan hangat terutama bagi para penduduknya yang terdampak langsung. Upaya pemerintah dalam mengurangi polusi udara juga telah dilaksanakan termasuk peraturan WFH bagi Pegawai Negeri Sipil, uji emisi, hingga menyemprot jalanan.
Usaha-usaha tersebut sudah membuahkan hasil namun belum signifikan karena melansir dari laman CNN Indonesia, ada faktor selain transportasi yang menjadi penyebab kualitas udara Jakarta pada akhir pekan sama buruknya sewaktu hari kerja.
Menilik pada kondisi tersebut, sepertinya kita perlu berkaca pada upaya China dalam mengatasi masalah polusi udara. Seperti apa upaya yang dilakukan oleh pemerintah China?
Melarang Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
Larangan batu bara/ Foto: freepik.com/freepik |
China menghadapi permasalahan polusi udara yang sangat buruk di tahun 2013. Di tahun tersebut, China mencatat rata-rata 52,4 mikrogram (µg) per meter kubik (m3) partikel polutan PM2,5. Alias sepuluh kali lebih banyak dari batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Polutan tersebut berasal dari pembakaran bahan bahan bakar fosil, yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena kemampuannya yang bisa menembus saluran pernapasan.
Dampaknya, polusi udara di negara tersebut menyebabkan krisis kesehatan yang menewaskan jutaan nyawa manusia. Kemudian, melansir laman Earth, China mulai berbenah dengan melarang pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan menutup sejumlah pembangkit listrik lama di wilayah paling tercemar termasuk gugus kota Beijing-Tianjin-Hebei serta Delta Pearl dan Yangtze.
Negara ini juga mengurangi kapasitas pembuatan besi dan baja serta menutup tambang batu bara.