Kisah Haru Ursula Burns, Anak Buruh Cuci Miskin Kini Jadi Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia

Masa Kecil Ursula Burns

Masa Kecil Ursula Burns/Foto: instagram.com/ursulaburnsthechicken

Merangkum dari World Finance, Ursula Burns tumbuh di sebuah lingkungan perumahan yang terkenal dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan geng kekerasan yaitu di Baruch Houses di Lower East Side New York. Kedua orang tuanya berasal dari Panama, Amerika Tengah.

Ia tinggal bersama ibu dan kedua saudara kandungnya. Ia dibesarkan oleh sosok seorang ibu tunggal karena ayahnya meninggalkan mereka begitu saja. Ibunya merupakan ibu yang gigih dan bekerja keras untuk menghidupi ketiga anaknya.

Ibunya melakukan banyak pekerjaan seperti jadi buruh cuci dan setrika hingga menjalankan pusat penitipan anak di apartemen mereka. Demi mendapatkan layanan kesehatan, Olga Burns, sang ibu sering menawarkan jasa layanan kebersihan kepada dokter di lingkungannya.

Olga Burns sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya, ia pun menyekolahkan Ursula Cathedral High School. Ursula menjadi siswa yang berprestasi dalam bidang matematika. Prestasinya tersebut mengantarkan Ursula mendapat beasiswa di Institut Politeknik Universitas New York (saat ini bergabung dengan Sekolah Teknik Tandon Universitas New York) dan menjadi sarjana teknik mesin. 

Karier Sukses Ursula Burns

Karier Sukses Ursula Burns/Foto: instagram.com/ursulaburnsthechicken

Setelah lulus, ia kesulitan mendapat pekerjaan untuk seorang perempuan lulusan teknik. Namun akhirnya, ia berhasil diterima untuk magang musim panas di Xerox hingga menjadi karyawan tetap setelah menyelesaikan Magister Sains bidang teknik mesin di Universitas Columbia setahun kemudian.

Ia pun meniti kariernya dan bekerja keras pada perusahaan hampir 4 dekade. Melansir dari Go Cruisers, tahun 1990 ia ditawari posisi asisten eksekutif oleh kepala eksekutif Paul Allaire. Tahun 1999, Ursula diangkat sebagai wakil presiden manufaktur global, dan tahun 2000 ia diangkat sebagai wakil presiden senior layanan strategis perusahaan dan bekerja sama dengan calon CEO Anne Mulcahy.

Dua tahun kemudian, Ursula menjabat sebagai presiden operasi grup bisnis. Lalu pada tahun 2007 ia menjabat sebagai presiden Xerox. Tahun 2009 ia menggantikan Anne Mulcahy sebagai CEO Xerox.

Dalam masa jabatan menjadi CEO, Presiden Barack Obama menunjuknya untuk memimpin program STEM Nasional Gedung Putih tahun 2010 dan ia juga tetap menjadi CEO hingga 2016.

Di bawah kepemimpinannya selama 7 tahun, Xerox berhasil mengakuisisi perusahaan penyedia layanan teknologi informasi untuk industri telekomunikasi, ritel, keuangan, hingga pendidikan yaitu Affiliated Computer Services (ACS) dan meraup 17,6 miliar dolar.

Tahun 2017 ia lalu menjadi jajaran penting di Uber, dan tahun 2018 ia ditunjuk sebagai CEO dari perusahaan telecom, VEON. 

Kisah perjalanan panjang Ursula Burns mencapai kesuksesan sangat menginspirasi bagi siapapun bahwa kita bisa merubah nasib dengan terus mau belajar dan bekerja keras dan juga peran ibu yang selalu ia ingat nasihatnya bahwa “Di sinilah kamu akan tumbuh, tapi bukan ini yang mendefinisikan dirimu” ketika mereka tinggal di lingkungan rumah yang suram dulu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!