Salah satu lagu Taylor Swift dalam album Red berjudul Forever Winter sempat menjadi perbincangan banyak orang. Berbeda dari lagu Taylor Swift yang lain, lagu yang ditulis oleh Taylor Swift dan penyanyi utama Foster the People, Mark Foster, mengangkat tema kesehatan mental dan bunuh diri.
"Saya melihat lagu ini sebagai perjuangan kesehatan mental yang serius, terutama pikiran untuk bunuh diri," kata Jessi Gold, asisten profesor di departemen psikiatri Universitas Washington, dilansir dari Huff Post.
"Saya menafsirkannya sebagai lagu yang ditulis oleh seseorang yang mencoba untuk mencintai pujaan hati melalui pergumulan kesehatan mental yang parah dan tantangan untuk melakukan bunuh diri," lanjutnya.
Sulitnya Berjuang dengan Kesehatan Mental
Berjuang dengan kesehatan mental/Foto: Freepik.com |
Dalam lagu ini, pihak ketiga atau narator mengetahui betapa menderitanya teman mereka dan mencoba memberitahu bahwa mereka sangat berarti bagi pihak ketiga, mencoba menjadi pendukung mereka dan membantunya. Tapi tetap saja, pihak ketiga takut bahwa temannya akan mati karena bunuh diri.
Dilansir Huffpost, Gold mencatat bahwa pihak ketiga mencoba untuk membantu temannya, namun dia tampak emosi karena temannya tidak mendengarkan dia. "Ini menunjukkan betapa sulitnya menjadi pendukung di kondisi seperti ini dan betapa rumitnya berjuang dengan kesehatan mental," jelas Gold.
Orang yang Berjuang dengan Kesehatan Mental Cenderung Mengasingkan Diri
Cenderung mengasingkan diri/Foto: Freepik.com/dashu83 |
Forever Winter juga menyentuh isolasi yang dialami banyak orang selama krisis kesehatan mental. "Banyak orang mengasingkan diri ketika mereka berada di saat-saat tergelap mereka karena takut menjadi beban orang lain," kata Brit Barkholtz, seorang terapis bersertifikat. Barkholtz mengatakan desakan narator bahwa dia tidak akan pergi mungkin mengirimkan pesan kepada orang-orang yang sedang berjuang, bahwa orang-orang yang peduli akan selalu ada di sisi mereka.
"Dari depresi hingga gangguan makan, semua kondisi itu meyakinkan kita untuk mengasingkan diri dari orang-orang terdekat yang peduli terhadap kita. Tapi, lagu Forever Winter mengingatkan bahwa orang-orang yang peduli ingin membantu dan mendukung di saat kita berada di kondisi berantakan," jelas Barkholtz.
Banyak yang beranggapan bahwa lagu tersebut terdengar seperti perspektif yang berlawanan dari lagu This Is Me Trying. Bedanya, Forever Winter terdengar seperti lagu bahagia dengan tempo upbeat. Barkholtz mengatakan penjajaran musik ceria dengan lirik berat mungkin disengaja.