Masih Betah Jomblo? 5 Alasan Ini Mungkin Penyebabnya!

Riza Aningtyas | Beautynesia
Minggu, 24 Nov 2019 10:00 WIB
https://image.freepik.com/free-photo/smiling-woman-wearing-headphone-listening-music-standing-near-metallic-railing_23-2148193947.jpg
Kamu sampai sekarang masih betah nge-jomblo, Ladies? Mungkin 5 alasan berikut penyebabnya. Apa saja? Berikut informasinya!

1.    Adanya Pengaruh Hormon Serotonin


Foto: https://image.freepik.com/free-photo/young-woman-biting-her-tongue-showing-ok-gesture-with-two-hands-winking_23-2148055915.jpg

Tanpa disadari, penyebab betah jomblo yang pertama kali dipengaruhi oleh hormon serotonin yang ada dalam diri kita, lho. Hormon ini berkerja mengatur mood seseorang dari pola makan hingga mengatur kadar kecemasan nyaman tidaknya kamu dalam menjalani hidup ini.
 
Bisa jadi bagi orang yang memilih betah jomblo dipengaruhi oleh hormon serotonin yang telah memberikan rasa nyaman. Artinya hormon tersebut telah memberikan rasa nyaman meskipun hidup sendiri tanpa ada pendamping hidup. Hormon ini juga memberikan mood dan pola pikir kepada orang yang betah jomblo bahwa hidup berpasangan belum tentu bahagia.


2.    Lebih Pintar dan Sudah Mandiri


Foto: https://image.freepik.com/free-photo/group-people-working-out-business-plan-office_1303-15768.jpg

Jika ada yang bilang jomblo atau menjadi single itu pilihan, bisa jadi itu benar. Hal tersebut karena orang yang betah jomblo terlalu banyak berpikir dengan logika berpikirnya tentang untung rugi antara menjadi single atau berpasangan.
 
Kebanyakan orang dengan IQ di atas rata-rata, seperti Isaac Newton dan Ludwig van Beethoven, betah nge-jomblo. Kenyataannya Isaac Newton memilih jomblo hingga akhir hayatnya karena selama hidupnya ia lebih memikirkan lebih nyaman hidup sendiri daripada berpasangan yang menyebabkan ketergantungan dengan orang lain atau tidak mandiri.
 
Hal tersebut telah dibuktikan oleh beberapa peneliti juga. Penyebab betah jomblo itu karena seseorang memiliki kecenderungan untuk hidup mandiri daripada harus hidup bersama orang lain atau pasangan hidupnya. Perlu kamu ketahui, Ladies, menurut penelitian orang yang mandiri itu lebih pintar daripada orang yang selalu bergantung kepada orang lain.


Trauma Jatuh Cinta


Foto: https://image.freepik.com/free-photo/broken-woman-heart-relationship-concept_85869-7730.jpg

Salah satu penyebab betah jomblo yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat adalah trauma jatuh cinta. Memang betul yang satu ini banyak menjadi penyebab orang betah jomblo. Hal tersebut karena pengalaman masa lalunya tentang cinta yang kandas membuat seorang single memilih betah jomblo.
 
Selain itu, trauma jatuh cinta itu juga bisa disebabkan karena pengalaman teman atau kerabatnya yang gagal dalam menjalani percintaan. Para jomblo ini berpikir mereka yang hidup berpasangan belum tentu bahagia. So, para single akan berpikir sendiri lebih baik daripada hidup berpasangan tetapi merana.


4.    Inner Circle dengan Para Status Single


Foto: https://www.pexels.com/photo/three-women-posing-for-photo-1524105/

Inner circle atau lingkaran pertemanan dengan para status single menjadi salah satu penyebab betah jomblo. Hal tersebut cukup menjadi alasan yang cukup logis karena dalam keseharian para jomblo ini selalu bersama dengan teman-temannya yang juga masih single.
 
Orang yang memilih betah jomblo akan berpikir dua kali untuk memiliki pasangan. Karena mereka sudah nyaman bersama-sama dengan teman-teman yang juga masih jomblo dan tidak ingin melepas gelar jomblo-jomblo bahagianya.


5.    Efek dari Stereotip Gender


Foto: https://www.pexels.com/photo/man-kneeling-in-front-of-woman-878668/

Penyebab betah jomblo yang satu ini banyak dijadikan alasan oleh para wanita yang betah jomblo, yaitu efek dari stereotip gender. Nah, apa stereotip gender itu? Stereotip gender dapat diartikan sebagai citra baku perbedaan peran antara kaum pria dan wanita.
 
Artinya selama budaya Timur berpandangan bahwa kaum pria yang harus menyatakan cinta lebih dulu kepada wanita dan kaum wanita menunggu pernyataan cinta dari kaum pria. Karena jika kaum wanita yang menyatakan cinta duluan akan dianggap wanita agresif. Efek dari stereotip gender yang seperti itu membuat banyak wanita memilih menjadi single atau lebih menyukai betah jomblo daripada memiliki citra menjadi wanita agresif di masyarakat.


(ebn/ebn)
Loading ...