Membuat pilihan akomodasi saat kuliah di luar negeri adalah salah satu keputusan penting yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keberhasilan studi. Perencanaan yang matang sangat diperlukan agar mahasiswa dapat menemukan lingkungan yang mendukung kehidupan akademik dan sosial mereka.
Dalam artikel yang dilansir dari Go Overseas ini, akan dibahas berbagai tipe tempat tinggal mahasiswa luar negeri. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu!
Homestay
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Tinggal di homestay berarti tinggal bersama keluarga lokal selama periode tertentu. Ini memberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari mereka secara langsung yang dapat memperkaya pemahamanmu tentang budaya setempat.
Selain itu, berinteraksi dengan keluarga tuan rumah dalam bahasa mereka sehari-hari dapat meningkatkan kemampuan bahasamu secara signifikan. Namun, perlu diingat bahwa tinggal bersama keluarga berarti kamu harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan aturan rumah mereka yang mungkin membatasi ruang atau kebebasan pribadimu dibandingkan dengan tinggal sendiri.
Asrama
Tinggal di asrama mahasiswa saat menempuh studi di luar negeri menawarkan peluang besar untuk bersosialisasi dan membentuk pertemanan baru. Asrama umumnya menyediakan area umum yang memungkinkan interaksi antar penghuni sehingga memudahkan mahasiswa untuk berkenalan dengan teman-teman dari berbagai latar belakang.
Namun, perlu diperhatikan bahwa biaya untuk kamar asrama bisa cukup tinggi. Selain itu, lingkungan asrama mungkin tidak selalu kondusif untuk belajar atau menikmati waktu sendiri karena suasananya yang mungkin kurang tenang.