Memahami Psikologi Warna, Rahasia di Balik Warna yang Bikin Otak Bereaksi

Retno Anggraini | Beautynesia
Sabtu, 26 Jul 2025 19:30 WIB
Psikologi Warna, Rahasia di Balik Warna yang Bikin Otak Bereaksi/Foto: Freepik.com/HelloDavidPradoPerucha

Warna bukan sekadar tentang cocok atau tidaknya di mata, tapi warna juga bisa memengaruhi cara kita berpikir, merasa, bahkan mengambil keputusan. Warna tertentu bisa membuat kita lebih rileks, lebih fokus, atau justru membuat jantung berdetak lebih cepat. Tidak heran kalau banyak orang mulai sadar bahwa warna punya kekuatan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari desain interior, kemasan produk, sampai baju yang kita pilih hari ini, semuanya bisa memicu reaksi psikologis tertentu. Itulah yang membuat psikologi warna menarik untuk dibahas.

Yuk, cari tahu bagaimana warna bekerja di otak kita, efeknya pada emosi dan kinerja, sampai bagaimana warna juga bisa dijadikan sebagai terapi!

Apa Itu Psikologi Warna?


Psikologi warna kuning/Foto: Freepik.com

Psikologi warna mempelajari bagaimana warna bisa memicu respons emosional dan psikologis. Misalnya, warna kuning sering diasosiasikan dengan kebahagiaan, sementara biru dianggap menenangkan. Namun, respons ini juga bisa berbeda tergantung pengalaman personal, budaya, dan konteks tertentu.

Menurut Verywell Mind, beberapa warna punya efek yang lebih universal, seperti merah bisa meningkatkan energi dan kewaspadaan, sedangkan hijau memberi kesan alami dan segar. Maka dari itu, warna bukan sekadar elemen visual, tapi juga alat komunikasi yang kuat.

(naq/naq)