Membawa Bayi dalam Pesawat? Ini Tipsnya!

Kamu mungkin berpikir jika membawa bayi dalam pesawat akan merepotkan dan membuat panik. Padahal, menurut family travel expert Corinne McDermott, justru bayi bisa jadi penumpang yang paling mudah diajak bepergian. Mereka belum bisa lari ke sana ke mari, dan kebanyakan waktu dihabiskan untuk tidur atau makan.

Meski begitu, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan menunda penerbangan hingga usia bayi minimal 6 minggu atau setelah imunisasi pertama. Hal ini penting untuk mengurangi resiko paparan penyakit dan memastikan daya tahan tubuh bayi sudah mulai terbentuk.

Jadi sebelum liburan, pastikan kamu sudah konsultasi dengan dokter anak, ya. Kalau sudah oke, yuk simak 5 tips membawa bayi liburan berikut ini dilansir dari The Bump!

Pertahankan Jadwal Tidur dan Makan Bayi

Pertahankan Jadwal Tidur dan Makan Bayi/Foto: Freepik

Tips pertama ini kelihatannya sepele, tapi sangat berpengaruh besar. Bayi yang terbiasa dengan pola tidur dan makan tertentu akan merasa lebih nyaman dan tenang jika kamu bisa menjaga ritmenya, bahkan saat di perjalanan. 

Jadi, sebelum berangkat, coba buat perencanaan kecil, seperti kira-kira jam berapa bayi biasanya tidur, makan, atau menyusu? Usahakan untuk memilih waktu penerbangan yang tidak bentrok dengan waktu-waktu sensitif itu.

Kalau memungkinkan, pilih jadwal terbang di pagi hari saat bayi masih segar dan belum rewel. Bayi yang kenyang dan cukup tidur umumnya lebih tenang selama penerbangan. Jangan lupa, saat menunggu di bandara pun sebaiknya kamu tetap mengikuti rutinitas bayi seperti biasa, baik itu soal makan, menyusui, maupun mengganti popok. Bayi yang merasa "hidupnya tetap normal" di situasi asing akan lebih mudah beradaptasi.

Siapkan Susu atau Dot untuk Mengurangi Tekanan Telinga

Siapkan Susu atau Dot untuk Mengurangi Tekanan Telinga/Foto: Freepik

Tekanan udara saat pesawat lepas landas dan mendarat bisa bikin telinga sakit, bahkan untuk orang dewasa. Nah, pada bayi, kondisi ini bisa terasa lebih menyakitkan karena saluran telinga mereka masih kecil dan sensitif. Itu sebabnya banyak bayi menangis kencang saat takeoff dan landing.

Solusinya? Kamu bisa menyusui bayi, memberikan botol susu, atau menyodorkan dot bayi untuk dihisap selama dua fase penting ini. Gerakan menghisap akan membantu menyeimbangkan tekanan di telinga bayi. Ini adalah cara alami dan aman untuk meredakan ketidaknyamanan. 

Kalau bayi masih menunjukkan tanda-tanda kesakitan, kamu boleh konsultasi terlebih dulu ke dokter tentang kemungkinan memberi pereda nyeri seperti parasetamol khusus bayi. Tapi jangan sembarang kasih obat, ya! Harus dengan izin dokter.

Bawa Camilan, Susu, dan Persediaan Lebih dari Cukup

Bawa Camilan, Susu, dan Persediaan Lebih dari Cukup/Foto: Freepik

Jangan pernah meremehkan kekuatan stok makanan dan minuman saat bepergian dengan bayi. Terutama kalau kamu naik pesawat, di mana kondisi bisa berubah sewaktu-waktu. Misalnya, penerbangan tertunda atau proses boarding lebih lama dari perkiraan. Kalau kamu tidak siap, si Kecil bisa keburu lapar dan menangis tak terkendali.

Bayi yang masih minum ASI, kamu tetap bisa menyusui di pesawat. Tapi kalau kamu menggunakan susu formula, pastikan kamu membawa air matang, botol bersih, dan susu bubuk dalam jumlah lebih dari yang biasa kamu butuhkan. Hitung kebutuhan untuk durasi perjalanan, lalu tambahkan cadangan untuk 2–3 kali konsumsi ekstra. Sedangkan bayi di atas 6 bulan, siapkan juga camilan seperti biskuit bayi, buah potong, atau puree dalam pouch yang mudah dibawa.

Selain itu, jangan lupa bawa perlengkapan pumping jika kamu ibu menyusui. Beberapa bandara bahkan punya ruang laktasi khusus untuk pumping dengan nyaman. Intinya, semakin kamu siap secara logistik, semakin kecil kemungkinan kamu panik di tengah situasi darurat.

Siapkan Pakaian Cadangan dan Popok Ekstra

Siapkan Pakaian Cadangan dan Popok Ekstra/Foto: Freepik

Kamu mungkin bisa tahan pakai baju yang sama seharian, tapi tidak dengan bayi. Perjalanan panjang bisa memicu banyak kejadian tak terduga, mulai dari kotoran sampai muntah mendadak. Karena itu, pastikan kamu membawa setidaknya dua hingga tiga pasang pakaian ganti untuk bayi, lengkap dengan popok ekstra, tisu basah, dan kantong plastik untuk menyimpan pakaian kotor atau sampah.

Bukan cuma si Kecil, kamu juga sebaiknya membawa satu baju ganti untuk dirimu sendiri, Beauties. Kamu pasti nggak mau sepanjang perjalanan duduk dengan baju penuh noda karena terkena muntahan atau susu, kan? 

Satu tips penting lagi, kalau perjalananmu panjang, gunakan popok malam yang daya serapnya lebih tinggi agar bayi tidak merasa lembap dan tetap nyaman lebih lama. Hal kecil seperti ini bisa sangat membantu menghindari rewel yang tak perlu.