Mengapa Kita Mudah Tertarik pada Hal Menggemaskan? Ini Penjelasan Psikologisnya

Firzaputri Maulida Maharani | Beautynesia
Senin, 13 May 2024 17:00 WIB
Alasan mengapa kita mudah tertarik pada hal lucu/Foto: Freepik

Saat melihat barang, hewan, atau seorang bayi yang lucu, imut, nan mungil, apa yang Beauties rasakan? Kebanyakan dari Beauties pasti merasa gemas dan segera ingin membawa pulang mereka, kan?

Ternyata, kesukaan kita terhadap hal-hal menggemaskan punya latar belakang psikologisnya, lho, Beauties. Konsep "psikologi kelucuan" ini pertama kali dikemukakan oleh Konrad Lorenz, seorang ahli etnologi yang mengenalkan konsep "Baby Schema" pada tahun 1943.

Baby schema merupakan suatu teori di mana ciri-ciri fisik yang identik dengan seorang bayi seperti mata dan wajah bulat terasa menggemaskan, sehingga membuat kita ingin merawat hal-hal yang memiliki ciri tersebut, baik itu seseorang atau suatu barang.

Namun, penelitian lain oleh psikolog Jepang, Hiroshi Nittono menemukan bahwa ternyata kesenangan kita terhadap hal-hal lucu tidak lagi sekadar berkaitan dengan insting merawat, tetapi juga hal yang lebih umum seperti emosi positif tentang hubungan sosial. 

Nah, kira-kira, bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Simak rangkumannya dari Real Simple, yuk!

(naq/naq)