Mengenal Delusion Week, Tren Viral TikTok yang Bisa Ubah Hidup Jadi Lebih Baik dalam Seminggu

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 21 May 2023 19:30 WIB
Kenal lebih jauh dengan delusion week/Foto: Freepik.com/pressfoto

Motivasi dan produktivitas adalah hal yang kita semua perjuangkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak orang masih merasa kesulitan menemukan cara untuk bangun di pagi hari dan menyelesaikan pekerjaan.

Dalam masyarakat saat ini, banyak dari kita memiliki segudang penuh kesibukan dengan hal-hal seperti karier, hubungan, membesarkan anak, keluarga, teman, dan tanggung jawab lainnya.

Kadang-kadang, tampaknya hampir mustahil untuk menyelesaikan semuanya karena kurang termotivasi. Kurangnya motivasi dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi ada cara untuk memperbaiki situasi tersebut.

Di sinilah tren delusion week terbaru TikTok masuk. Ini adalah cara untuk menipu diri sendiri agar melakukan semua tugas yang biasanya sulit kamu selesaikan.

Pengertian Delusion Week


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/gstockstudio

Dilansir dari The List, delusion week adalah tren TikTok baru yang membantu orang-orang di seluruh dunia menemukan percikan motivasi saat mereka berusaha menjalani kehidupan terbaik mereka. Teori di balik tren ini adalah bahwa seseorang dapat menipu dirinya sendiri untuk percaya bahwa mereka menjalani versi terbaik dari kehidupan mereka dan melakukan aktivitas serta tugas yang selaras dengan gaya hidup tersebut.

Tren ini mendorong orang untuk mengambil tantangan dan menghabiskan tujuh hari hidup sebagai diri tertinggi mereka. Ini bisa termasuk bangun pagi, makan lebih sehat, berolahraga, minum lebih banyak air, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, menyediakan waktu untuk perawatan diri, cukup tidur, lebih fokus pada pekerjaan, dan aktivitas penting lainnya.


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz

Tren delusion week diciptakan oleh Kaylin Mally. Dia mendapatkan ide tersebut pada awal tahun 2023 ketika dia ingin bertindak sebagai versi dirinya yang paling sukses dan luar biasa untuk melihat apakah itu akan menerapkan perubahan nyata dalam kenyataan dan kehidupan sehari-harinya. Mengutip Psychology Today, pemikiran di balik delusion week mirip dengan memiliki sindrom karakter utama, di mana kamu percaya bahwa kamu adalah karakter utama dalam cerita kamu sendiri dan kamu hidup sebagai karakter utama.

Sementara itu, psikolog sosial Sandra Wheatley mengatakan bahwa meskipun menggunakan kata "delusi" mungkin berlebihan, praktiknya bisa dinilai produktif.

"Delusion week dibangun di atas hal-hal seperti mantra, lalu mengubahnya menjadi tindakan nyata dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda," katanya.

(naq/naq)