Mengenal Istilah Male Privilege, Ketika Pria Dianggap Lebih Hebat Dibanding Perempuan

Nuriatul Fatimah | Beautynesia
Senin, 26 Dec 2022 06:15 WIB
Ilustrasi/Foto: pexels.com/ Timur Weber

Beauties, pernahkah kamu mendengar istilah male privilege? Male privilege merupakan hak istimewa yang dimiliki pria karena asumsi bahwa pria lebih mumpuni secara fisik dan intelektual dibandingkan perempuan.

Dalam artikel yang membahas tentang kekerasan domestik dan hak istimewa pria, “Domestic Violence And Male Privilege” yang ditulis oleh Kupferman and Golden Attorneys at Law, sebuah firma hukum yang berbasis di ibu kota negara bagian Atlanta, kota Georgia, Amerika Serikat, bentuk dari male privilege dalam upaya mempertahankan pola perilaku KDRT di antaranya sebuah asumsi umum bahwa pria lebih unggul secara fisik dan intelektual dibandingkan perempuan. Sebaliknya, perempuan diasumsikan sebagai individu dan kelompok yang lemah secara fisik dan kapasitas intelektual.

Mengenal Istilah Male Privilege


Male Privilege Sarat dengan Penyalahgunaan Wewenang Pria dalam Wilayah Domestik/Foto: Freepik.com

Atas asumsi tersebut, maka pria didukung oleh pandangan untuk mengambil alih peran sebagai pengatur, bahkan penentu nasib serta kehidupan perempuan di wilayah domestik, terlepas dari peninjauan apakah fungsi pengaturan yang diperankan oleh pria sarat dengan pola perilaku kekerasan atau tidak.

Male privilege atau hak istimewa pria cukup berperan dalam penyalahgunaan fungsi kepemimpinan pria di wilayah domestik. Penyalahgunaan tersebut salah satunya dalam mempertahankan pola perilaku kekerasan finansial di wilayah domestik.

Asumsi bahwa pria lebih memiliki kecakapan intelektual dibandingkan perempuan merupakan bagian dari male privilege. Dalam persoalan kekerasan finansial domestik, pria diasumsikan memiliki kecakapan dalam mengelola pendapatan, arus deposito rekening perbankan, hingga pengelolaan hutang, dan pinjaman, bahkan ketika pasangan memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan kelas sosial menengah atau tinggi.

Bentuk Male Privilege

Beauties, bentuk dari perilaku male privilege dalam mempertahankan pola perilaku kekerasan finansial secara jelas di antaranya yakni membujuk dan mempengaruhi pasangan atau anggota keluarga lain. Mereka beranggapan bahwa memang hanya pria yang memiliki wewenang dalam mengakses sumber keuangan karena pria merupakan salah satu pencari nafkah utama, bahkan ketika perempuan juga mengemban peran sebagai pencari nafkah utama sekalipun.

Kekerasan finansial yang disebabkan oleh male privilege masih kerap terjadi, di mana pria sebagai penentu dan pemilik akses tunggal sumber keuangan, sumber investasi dan aset yang seharusnya dimiliki bersama. 

Dampak Male Privilege

Ilustrasi/Foto: Pexels.com/timur-weber

Male privilege justru mengancam sebuah keluarga kepada permasalahan ekonomi dan keuangan di masa depan. Mengapa? Karena anggota keluarga lain, khususnya pasangan, tidak dilibatsertakan dalam pengambilan keputusan keuangan. 

Dampak dari male privilege secara langsung di antaranya mengakibatkan ketidakmampuan seorang istri atau pasangan dalam mengakses kebutuhan dasar secara langsung sehingga untuk tetap dapat mengakses kebutuhan dasar, seorang istri yang juga berstatus sebagai ibu bagi anak-anak rela mengalami kekerasan-kekerasan domestik lain. Misalnya seperti kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan kekerasan psikologis. Perempuan yang tidak sejahtera dalam suatu keluarga juga akan memiliki anak-anak yang tidak sejahtera. 

(naq/naq)