Mengenal Sejarah dan Kontroversi Keluarga Rothschild, Konglomerat Asal Jerman yang Berpengaruh di Dunia

Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga Rothschild mempunyai pengaruh besar terhadap dunia selama berabad-abad. Bisnis keluarga konglomerat Yahudi asal Jerman tersebut berporos di bidang perbankan, seperti perusahaan Rothschild & Co. Namun, mereka berhasil mengembangkannya di bidang lain, seperti properti, layanan keuangan, energi, pertambangan, pertanian, organisasi nirlaba, hingga bisnis pembuatan anggur. Nama Rothschild semakin berkumandang hingga saat ini, membuat orang-orang di dunia bertanya-tanya akan kekayaan salah satu keluarga paling berpengaruh di dunia ini.

Kontroversi dan teori konspirasi tentang muncul ke permukaan, bahkan pada masa pandemi di mana terdapat kecurigaan keluarga Rothschild pemegang paten pelacakan pasien infeksi COVID-19 serta pengujian COVID-19 sejak tahun 2015, seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia. Walaupun klaim tersebut tidak benar, masih terdapat banyak hal menarik lain dari keluarga kaya tujuh turunan ini. Simak faktanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber ini, Beauties!

Kerajaan Perbankan Dibangun Mayer Amschel Rothschild Sejak Muda

Membangun dinasti di bidang keuangan memang tidak mudah. Tidak heran jika kerajaan perbankan Rothschild dibangun Mayer Amschel Rothschild di usia belia. Mayer Rothschild telah mempelajari bisnis sejak kecil. Setelah kedua orangtuanya meninggal saat ia berusia 12 tahun, ia dikirim oleh keluarga kerabat terdekatnya ke kota Hannover untuk berguru pada Simon Wolf Oppenheimer, seorang bankir ternama.

Di usianya yang ke-19 pada tahun 1763, Mayer kembali ke Frankfurt membawa segudang ilmu keuangan yang telah ia pelajari dan mengembangkan bisnis perdagangan milik ayahnya bersama saudara-saudaranya. Dari sinilah ia menjalin relasi dengan para bangsawan yang sangat memengaruhi perkembangan bisnis keuangannya tersebut. Pada tahun 1770, Mayer pun menikahi Gutle Schnapper dan dikaruniai 10 orang anak––5 perempuan dan 5 laki-laki, yakni Nathan, Amschel, Salomon, Carl, dan James Rothschild.

Pelopor Perkembangan Perbankan Internasional

Sebagai seorang visioner, Mayer Rothschild telah mengatur bagaimana keluarganya tersebut bisa unggul secara global. Setelah meraup banyak keuntungan selama revolusi Prancis dan perang era Napoleon, ia mengirim 4 putranya ke beberapa kota di Eropa, yakni Napoli, Vienna, Paris, dan London sehingga berdirilah empat cabang bank baru sekitar tahun 1820an––menjadikan total 5 cabang bank (termasuk Frankfurt) dan menjadi bank pertama yang berkembang melampaui batas negara. Pada era abad ke-19 ini pula bisnis perbankan Rothschild memasuki masa kejayaan. Meminjamkan sejumlah uang pada negara untuk pendanaan operasional perang selama berabad-abad membuka peluang bagi Rothschild untuk mengembangkan bisnisnya ke industri lain. Perkembangan pesat ini juga turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara berkat investasi Rothschild dalam pembangunan infrastruktur, barang besi, batu bara, serta metalurgi.

Mempertahankan Kekayaan dan Keturunan Keluarga secara Patrilineal

Hegemoni Rothschild di beberapa negara tentu membuat Mayer khawatir akan posisi dan harta keluarganya. Sebelum Mayer Rothschild meninggal, keinginan untuk menjaga harta tetap dalam keluarga membuatnya meninggalkan sebuah instruksi penanganan finansial keluarga. Instruksi tersebut meliputi sistem patrilineal dalam memberikan warisan dan keturunan perempuan sebaiknya tidak mengambil alih warisan keluarga langsung. Alhasil, keputusan ini memberikan dorongan akan perkawinan dalam keluarga untuk mempertahankan harta kekayaan. Mengutip laman Investopedia, dari 36 perkawinan yang terjadi dalam rentang waktu 1824 -1877, 30 diantaranya merupakan perkawinan dalam keluarga, yakni antar sepupu.

Teori Konspirasi dan Skandal Pannonica Rothschild

Menjadi keluarga yang punya kekuasaan besar di dunia seperti Rothschild tentu mendatangkan banyak pertanyaan dan teori-teori konspirasi bermunculan. Komentar antisemitisme––sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi––banyak dilontarkan terhadap keluarga konglomerat ini. Sebuah teori seperti Rothschild mengontrol iklim dan cuaca, bahkan mendatangkan krisis iklim dan memulai perang untuk kepentingan pribadi turut diperbincangkan. Seorang analis Jordanian TV bahkan sempat mengungkapkan Rothschild membunuh 6 kepala negara.

Dibalik keraguan dari teori konspirasi tersebut, kisah nyata dari salah satu anggota keluarga Rothschild, Pannonica de Koenigswarter, berhasil mencuri perhatian keponakannya, Hannah Rothschild. Kisah tersebut ia tuangkan dalam buku berjudul The Baroness. Pannonica yang merupakan istri dari diplomat Prancis rela meninggalkan suami dan anak-anaknya demi mengejar cita sebagai penulis jazz, tinggal bersama 306 kucing, tersangkut skandal narkoba dan dipenjara, hingga akhirnya tidak diakui oleh keluarga Rothschild.

Keluarga Rothschild Saat Ini

"Rothschild merupakan nama yang luar biasa untuk dimiliki. Nama itu berarti banking, Yahudi, dan uang," deskripsi Hannah Rothschild, anak dari pengusaha sukses, Jacob Rothschild, dikutip dari laman The Guardian. Mereka merupakan sebagian dari banyak keturunan Mayer Amschel Rothschild lainnya yang berlanjut hingga generasi saat ini. Walaupun tidak menunjukkan kekuasaan global sebesar abad-abad sebelumnya, saat ini keturunan Rothschild bekerja dalam bidang yang berbeda-beda, aktif dalam kegiatan filantropi, dan memiliki kehidupan cukup lowkey. Misalnya Hannah Rothschild yang merupakan seorang penulis, Nathaniel Rothschild yang menjadi ahli keuangan dan executive chair perusahaan Volex, serta James Rothschild, pengusaha yang menikahi Nicky Hilton di tahun 2015. Walaupun di bawah kekayaan Jeff Bezos dan Bill Gates, tidak ada yang mengetahui secara pasti total kekayaan keluarga Rothschild saat ini.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!