Pixar merupakan salah satu rumah bagi film animasi yang populer. Salah satu filmnya yang berjudul Bao, menceritakan kisah seorang ibu Tionghoa-Kanada yang menderita sindrom sarang kosong, yaitu suatu kondisi psikologis dan emosional ketika seorang perempuan suatu waktu ditinggalkan oleh anak-anaknya. Perempuan tersebut berkesempatan lagi menjadi ibu setelah bakpao buatannya yang bernama Bao tiba-tiba hidup berwujud anak laki-laki.
Film Bao disutradarai oleh Somee Shi. Melalui film pendek itu, Domee Shi berhasil menjadi perempuan pertama yang sutradarai film animasi Pixar.
"Saya masih seorang seniman papan cerita ketika ide untuk Bao muncul. Saya membuat ceritanya di waktu luang dan awalnya saya hanya ingin membuatnya menjadi film pendek hanya untuk diri saya sendiri," kata Shi seperti yang telah dilansir dari Tatler Asia.
"Saya memutuskan untuk meminta beberapa rekan kerja saya untuk mendapatkan umpan balik dan bantuan mereka tentang Bao. Salah satu orang yang saya tunjukkan adalah Pete Doctor yang merupakan Chief Creative Officer Pixar," lanjutnya.
Bao Merupakan Proyek Sampingan
Cuplikan film Bao/Foto: Instagram.com/fooduristik |
Dengan keyakinan baru, Shi terus mengerjakan Bao. Namun, dia menegaskan itu masih proyek sampingan. "Pada satu titik, Pixar melakukan panggilan terbuka internal untuk pitching film pendek teatrikal berikutnya. Jadi, jika Anda adalah seorang karyawan Pixar, Anda dapat mendaftar dan mengajukan tiga ide ke panel eksekutif, direktur, dan produser," jelas Shi.
"Saya memutuskan untuk mendaftar dan saya bekerja sangat keras dan mendapat banyak umpan balik. Tapi mendekati tanggal pitch, seseorang menyarankan bahwa bagian terakhir cerita saya terlalu gelap dan aneh. Jadi, saya memutuskan untuk mengubah akhir cerita lalu mengajukannya," lanjutnya.
Keanehan Harus Dirangkul
Domee Shi/Foto: Instagram.com/artdeptagencyla |
Bagi Shi, ini adalah titik balik yang membuktikan kepadanya bahwa mungkin, keanehannya adalah sesuatu yang harus dirangkul alih-alih disembunyikan. "Saya mulai menyadari bahwa saya tidak boleh menebak-nebak sendiri dan pelajaran itulah yang benar-benar membimbing saya selama proses pembuatan animasi Bao ketika itu menjadi kenyataan."
"Sepanjang proses menghidupkan Bao, kami terus mendapatkan umpan balik dari karyawan lain. Jadi, Anda mendapat catatan dari semua orang. Bao benar-benar mengajari saya hal itu," tuturnya.