Mengenang Virginia Giuffre, Penyintas Perdagangan Seksual yang Menjadi Suara Bagi Mereka yang Dibungkam

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Rabu, 30 Apr 2025 17:00 WIB
Virginia Giuffre/Foto: via CNN

Kabar duka, Virginia Giuffre, yang dikenal sebagai salah satu penyintas human trafficking paling vokal, meninggal dunia pada 25 April 2025 di usia 41 tahun. Melansir Times of India, dia dikenal luas karena mengungkap jaringan eksploitasi seksual yang melibatkan Jeffrey Epstein, Ghislaine Maxwell, hingga Pangeran Andrew.​

BBC melaporkan bahwa Virginia Giuffre meninggal secara tragis di Australia Barat, diduga akibat bunuh diri. Siapa sangka, setelah perjuangan panjang, hal ini justru menjadi penutup dari perjalanan hidupnya yang penuh luka, keberanian, dan perjuangan. Berikut adalah rangkuman kehidupan dan perjuangan Virginia Giuffre yang patut dikenang.

Latar Belakang Kehidupan yang Penuh Luka


Virginia Giuffre/Foto: Instagram.com/@virginiarobertsrising11

Kehidupan yang penuh ketidakbahagiaan rupanya sudah membayanginya sejak belia. Menurut laman standard.co.uk, Virginia Louise Roberts lahir pada 9 Agustus 1983 di Sacramento, California. Sejak usia tujuh tahun, ia mengalami pelecehan seksual oleh orang-orang dekat.

Masa kecilnya diwarnai dengan berbagai penderitaan. Sempat kabur dari rumah, dia menjalani kehidupan di panti asuhan dan sempat punya pengalaman sebagai anak jalanan. Pada usia 14 tahun, ia menjadi korban perdagangan manusia oleh Ron Eppinger, seorang pelaku kejahatan seksual yang kemudian ditangkap FBI. Kehidupan yang keras ini membentuknya menjadi sosok yang tangguh namun penuh luka batin.​

(naq/naq)