Kata 'vagina' sering kali dianggap tabu untuk diucapkan. Padahal, vagina adalah salah satu bagian tubuh sama seperti kaki, mata, telinga, dan lain sebagainya. Tapi, kenapa mengatakannya sering kali diganti dengan perumpamaan lain? Hal inilah yang membuat Florence Schechter, tertarik untuk membangun Museum Vagina.
Awal Mula Museum Vagina
| Baca Juga : 6 Tanda Hamil Anak Laki-Laki |
Tujuan Didirikannya Museum Vagina
Pada hari pertamanya, pameran dibuka dengan tema "Muff Busters: Myths Vagina and How to Fight Them." Pameran ini menantang sekaligus menjawab mitos-mitos tentang vagina yang ada di masyarakat. Sekaligus mengedukasi tentang vagina, bagaimana cara kerjanya serta menjaga kesehatannya.
Dilansir oleh The New York Times, Zoe Williams, manajer pengembangan dan pemasaran mengutip dari The Eve Appeal menemukan fakta jika 65% remaja dan anak perempuan di Inggris kesulitan menggunakan kata 'vagina' atau 'vulva.' Pengetahuan tentang bagian tubuh ini juga sangat minim. Bahkan, beberapa remaja merasa harus melepas tampon saat ingin buang air kecil.
Ada Apa Saja di Museum Vagina?
Terdapat juga sculptures tentang anatomi dan proses ginekologi serta buku-buku yang menjelaskan tentang vagina. Dengan adanya Museum Vagina, diharapkan bisa menjadi tempat untuk berbagi pengetahuan tentang organ intim perempuan, reproduksi, kesehatan vagina dan lain sebagainya.
Museum Vagina dibuka mulai Senin hingga Sabtu pukul 10.00-18.00 dan Minggu pukul 11.00-18.00. Lalu, berapa harga tiket masuknya? Kamu bisa masuk ke Museum Vagina ini dengan gratis, lho. Pastikan kamu mampir ke sini saat berkunjung ke London, ya.
(ags/ags)