Terlepas dari berbagai proses rekrutmen yang dilalui, wawancara kerja adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuan dan kepribadianmu kepada calon pemberi kerja. Bagi pemberi kerja, tahap ini juga menjadi tahap krusial untuk menilai apakah kamu benar-benar memenuhi standar dan ketentuan mereka.
Namun karena calon pegawai harus menjawab secara spontan, beberapa kesalahan sangat mungkin dilakukan sehingga mempengaruhi penilaian HRD sehingga sangat perlu dipahami dan diperhatikan.
Nolan Church, mantan HRD di Google dan CEO perusahaan data gaji FairComp, melansir CNBC Make It, mengidentifikasi beberapa frasa yang dianggap "red flag", dan mungkin akan membuatmu tidak lolos dalam wawancara kerja. Apa saja?
1. 'Saya Bekerja Terlalu Keras' atau 'Saya Seorang Perfeksionis'
Ilustrasi Wawancara Kerja/Foto: Freepik.com/master1305 |
Saat pewawancara menanyakan kelemahanmu, hindari menggunakan frasa seperti "Saya bekerja terlalu keras" atau "Saya seorang perfeksionis." Meskipun terdengar seperti kekurangan, sebenarnya frasa ini lebih mirip dengan pujian terselubung. Church mengatakan bahwa penggunaan frasa ini membuat calon pegawai terlihat tidak tulus atau bahkan arogan.
Ketika mengatakan hal-hal seperti ini, pewawancara bisa menganggapmu tidak jujur atau merasa bahwa calon yang diwawancarai tidak memiliki ruang untuk berkembang. Sebagai gantinya, berikan contoh nyata tentang kesalahan yang pernah dibuat, apa yang kamu pelajari dari situ, serta bagaimana caramu memperbaiki diri.