
Miris! Ada 3 Kasus Bullying Sesama Pelajar Viral di Medsos dalam Sepekan, Salah Satunya Berakhir Damai

Beauties, dalam sepekan terakhir viral di media sosial beberapa kasus bullying yang terjadi di kalangan pelajar. Kasus bullying pertama terjadi di Bandung, Jawa Barat, dari video yang beredar terlihat siswa SMP pria yang menjadi korban menggunakan helm lalu kepalanya ditendang oleh siswa lainnya.
Kasus bullying sesama pelajar selanjutnya terjadi di Sumatera Selatan, dari video yang dibagikan terlihat seorang siswa SMP perempuan duduk di tengah ruang kelas dan dikelilingi oleh gerombolan siswa lainnya. Korban terlihat diguyur, diinjak, dan dimaki-maki.
Sementara itu kasus bullying ketiga terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Seorang siswa SMA diduga dibully dan dianiaya senior saat mengikuti diklat hingga membuat wajahnya lebam.
Kasus Bullying di Siswa SMP di Bandung: Korban Ditendang hingga Pingsan-Berakhir Damai
![]() |
Awal mula kasus ini terungkap ketika akun Twitter @salmandoang mengunggah sebuah video yang akhirnya menjadi viral. Dari keterangan, diketahui perundungan tersebut terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Bandung, Jawa Barat.
"Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG," tulis akun tersebut, Jumat (18/11).
Dari video tersebut, terlihat seorang siswa SMP pria yang menggunakan baju olahraga dipasangkan helm oleh seorang siswa lainnya. Setelah helm terpasang, pelaku langsung menendang korban sebanyak tiga kali. Korban pun tumbang dan diduga pingsan.
Usai korban tersungkur, pelaku bullying menindih korban. Siswa lain pun terlihat membantu korban, yang kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.
Akun @salmandoang membagikan hasil percakapannya melalui pesan di Instagram dengan keluarga korban.
"Tadi abis di rontgen kepalanya. Kata dokter alhamdulillah saat ini nggak ada yang membahayakan. Tapi gue jauh lebih worry ke mental healthnya dia, dan ini teman sekelas yang tiap hari dia pasti bakal ketemu," ungkap keluarga korban.
Tidak terima anaknya mengalami perundungan, orangtua korban pun langsung melapor ke pihak berwajib. Berdasarkan percakapan bersama keluarga korban yang diunggah @salmandoang di Twitter, awalnya pihak sekolah sempat tidak bereaksi ketika mendapat aduan soal kasus perundungan. Namun akhirnya, pihak sekolah pun buka suara dan mencoba memediasi keluarga korban dan pelaku. Polisi pun turut serta.
Akhirnya, kasus bullying tersebut berakhir damai. Yudarmi, orangtua korban, memutuskan untuk saling memaafkan dan mencabut laporannya.
"Kemarin kami sudah bertemu. Akhirnya saya memaafkan dan akan mencabut laporan ke Polisi hari ini," kata Yudarmi kepada awak media, Senin (21/11), dilansir dari detikJabar.
Orang tua korban dan pelaku juga mendapat panggilan dari Unit Unit PPA Polrestabes Bandung. Keluarga korban memilih jalur damai dan mencabut laporan.
"Betul (damai). Namun, perkaranya sudah dilimpahkan ke Polrestabes Bandung," kata Kapolsek Ujungberung Polrestabes Bandung Kompol Karyaman.
Ia mengatakan kedua belah pihak sudah sepakat saling memaafkan. Hasil visum juga menunjukkan kondisi fisik korban membaik. Karyaman juga menjelaskan alasan pencabutan laporan yang dilakukan orang tua korban. "Karena satu sekolah dan tidak menimbulkan apa-apa, tidak ada dampak emosi dan dendam," ucapnya.