Mumpung HUT Jakarta 2023: Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Sinetron Si Doel, yang Membuat Ikonik dan Legendaris!

Meuthia Khairani | Beautynesia
Kamis, 22 Jun 2023 21:00 WIB
Ini deretan hal yang perlu kamu tahu tentang sinetron Si Doel/Foto: Instagram.com/@sidoealanaksekolahan

Merayakan ulang tahun Jakarta yang ke-496 tidak lengkap rasanya bila tidak sambil membahas Si Doel. Si Doel adalah sinetron zaman 1990-an yang dibintangi oleh Rano Karno, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedi, Aminah Cendrakasih, Suti Karno, Benyamin Sueb, Mandra, Basuki, dan H. Tile.

Sinetron ini menggambarkan kehidupan sederhana keluarga Betawi dengan bumbu cinta segitiga antara Doel (Rano Karno), Sarah (Cornelia Agatha), dan Zaenab (Maudy Koesnaedi).

Sebagai salah satu serial televisi yang bertahan lama penayangannya, Si Doel begitu ikonik dan sulit dilupakan penggemarnya hingga sekarang. Nah, untuk kamu yang ingin bernostalgia, yuk kita bahas hal-hal menarik di balik layar sinetron ini.

1. Atun Benar-benar Terjepit Tanjidor


Adegan Atun terjepit tanjidor di sinetron Si Doel/Foto: Instagram.com/@sidoealanaksekolahan

Mengutip detikHot, salah satu adegan memorable di sinetron Si Doel adalah saat Atun (Suti Karno) ingin 'isengin' babenya (Benyamin Sueb) dengan meniup terompet alias tanjidor di belakang Babe yang tengah beristirahat siang di bale rumahnya.

Seakan 'kualat', Atun yang tertawa terbahak-bahak terpental ke belakang hingga terompet melingkari tubuhnya saat terjatuh. Atun yang panik pun langsung menangis dan meminta tolong Babe untuk mengeluarkan tanjidor itu dari tubuhnya.

Melihat gelagat Atun yang seperti tidak sedang berakting, pemain lain seperti Doel, Mandra hingga Mak Nyak langsung menghampiri Atun. Ya, ternyata Atun benar-benar terjepit tanjidor hingga membuat luka sobekan di perutnya dan dibawa ke rumah sakit.

2. Persaingan Elegan Sarah dan Zaenab


Zaenab (Maudy Koesnaedi)-Doel (Rano Karno)-Sarah (Cornelia Agatha)/Foto: Instagram.com/@sidoealanaksekolahan

Melansir dari detikHot, diakui Cornelia Agatha bahwa persaingan Sarah dan Zaenab dalam memperebutkan cinta Doel ditampilkan secara elegan. Bukan jambak-jambakan, saling menghasut, atau menjahati satu sama lain. Persaingan ditampilkan dengan indah, sehat, dan elegan.

Persaingan keduanya juga menggambarkan 'pertarungan' antara Zaenab sebagai perempuan desa yang lugu dan tidak mampu melawan keadaan dan Sarah, perempuan metropolitan yang pemikirannya lebih maju, lebih berani bersuara, dan pencemburu.

(ria/ria)