Apakah kamu salah satu warga yang saat ini tinggal di Bandung? Jika ya, maka kemungkinan besar kamu sudah merasakan fenomena yang satu ini.
Belakangan ini, suhu di Bandung Raya terasa lebih dingin dari biasanya. Meskipun Bandung identik dengan cuaca dinginnya, tapi derajat suhu di Bandung belakangan ini menunjukkan angka yang lebih rendah mencapai 16 derajat Celcius. Akibat fenomena ini, ada yang mengatakan bahwa Bandung kembali ke setelan pabriknya, alias memang dingin seperti sedia kala.
Nah, apapun tanggapan yang muncul, pada dasarnya fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengamatan dan penyediaan informasi terkait cuaca, iklim, dan geofisika telah memberikan penyebab tentang fenomena ini. Apa kira-kira penyebabnya?
Fenomena Alamiah
Suhu dingin Bandung/ Foto: Instagram.com/humas_bandung |
Mengutip dari akun resmi Instagram BMKG Bandung @bmkgbandung, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Ibu Teguh Rahayu menjelaskan bahwa dinginnya Bandung lebih dari biasanya belakangan ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada bulan Juni hingga Agustus. Kemudian untuk menjawab pertanyaan “musim kemarau, kok dingin?” ia menjelaskan lebih lanjut bahwa ketika musim kemarau, terik sinar matahari pada siang hari akan maksimal karena tidak ada tutupan awan.
Akhirnya, permukaan bumi akan menerima radiasi maksimal. Kemudian pada malam harinya, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Radiasi yang disimpan akan dilepaskan secara maksimal. Oleh sebab inilah, suhu dingin ekstrem memang cenderung terjadi pada malam hari, dini hari, dan di pagi hari.