Serangan yang dilancarkan Israel terhadap Palestina masih berlangsung hingga saat ini. Jumlah korban jiwa terus meningkat dari waktu ke waktu. Melansir CNN Indonesia, jumlah korban tewas sudah mencapai 21.320 pada Kamis (28/12/2023). Walau sempat ada gencatan senjata, namun serangan Israel nampak semakin meluas dan belum ada tanda-tanda berhenti.
Selama serangan berlangsung, keberadaan media sosial memegang peran penting sebagai sarana menyebarkan informasi. Sayangnya, sejak awal perang, Meta selaku perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, hingga Threads justru dianggap banyak menyensor konten pro-Palestina.
Beberapa pihak menuding mereka cenderung membela Israel. Benarkah demikian? Berikut beberapa faktanya:
1. Hilangnya Postingan tentang Palestina
Meta Dituding Tidak Netral/Foto: SOPA Images Limited |
Melansir CNBC, sejumlah pengguna sempat melaporkan bahwa unggahan mereka yang pro-Palestina menghilang dari Instagram, diduga karena di-shadow banned oleh platform. Tak hanya itu, unggahan Stories memiliki penayangan yang lebih sedikit, akun sulit ditemukan dalam pencarian, dan beberapa pengguna juga mengalami penurunan engagement yang tajam akibat postingan mereka yang mendukung Palestina.
Namun terkait hal ini, Meta memberikan penjelasan bahwa hal ini terjadi bukan karena isi konten, melainkan karena adanya bug pada Stories. Terkait postingan yang hilang, pada dasarnya Meta sudah memiliki kebijakan dan akan otomatis menghapus konten yang tidak sesuai. Namun jika ada konten yang tak melanggar namun tetap terhapus, besar kemungkinan itu karena error.