Bagi masyarakat Indonesia, Nestle merupakan salah satu brand terpercaya yang salah satunya menyediakan makanan bayi. Namun baru-baru ini beredar kabar bahwa produk-produk yang dijual di berbagai negara ternyata mengandung tambahan gula, yang salah satunya berbentuk madu.
Padahal sejak tahun 2019, melansir Guardian, WHO telah melarang penambahan gula pada makanan bayi karena bisa menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak.
Lalu bagaimana pihak Nestle menanggapi hal ini? Benarkah mereka sengaja memasukkan gula tambahan untuk meningkatkan penjualan dan melipatgandakan keuntungan dari negara-negara berpenghasilan rendah? Berikut fakta-fakta yang perlu kamu ketahui:
Kronologi Penemuan Kandungan Gula Tambahan dalam Produk Nestle
Ilustrasi Makanan Bayi dengan Gula/Foto: Freepik.com |
Melansir Washington Post, penemuan tambahan gula dalam produk Nestle terungkap berkat investigasi yang dilakukan oleh organisasi bernama Public Eye dan Baby Food Action Network (IBFAN). Berdasarkan data analisis pasar yang dilakukan Euromonitor, kedua lembaga non-profit ini mengindikasi adanya kandungan yang tak seharusnya dalam produk Nestle.
Untuk membuktikannya, IBFAN mengirimkan sample produk Nestle ke laboratorium Brussels Centre for Food Expertise di Belgia. Ada dua produk yang diuji, yaitu Cerelac dan Nido. Sebagai informasi, Nido adalah produk susu bubuk yang dijual di Indonesia dengan nama Dancow.
Berdasarkan hasil laboratorium, ditemukan kandungan 4-5 gram atau 1 sendok gula dalam setiap takaran saji produk Cerelac. Sementara itu, Nido juga mengandung 5 gram gula tambahan per sajian.
Untuk produk Dancow yang dijual di Indonesia, IBFAN juga berusaha melakukan pengujian dan menemukan fakta yang mencengangkan. Produk Dancow 1+ Imunutri Madu dan Dancow 1+ Imunutri Vanila mengandung sekitar 2 gram gula tambahan dalam bentuk madu per 100 gram atau sekitar 0,8 gram per takaran saji.
Dalam ulasan Washington Post, disebutkan bahwa produk Nestle mengandung tambahan gula hingga 6 gram di negara-negara berkembang seperti Thailand, Ethiopia, Afrika Selatan, India, Bangladesh, dan lain-lain termasuk Indonesia. Sementara di beberapa negara seperti Filipina, Nigeria, Senegal, Vietnam, dan Pakistan, kandungan gula tambahan bahkan tidak dicantumkan pada kemasan, padahal jumlahnya bisa mencapai 7,3 gram.
Namun ternyata tak semua produk Nestle mengandung tambahan gula. Produk yang dijual di negara maju seperti Inggris Jerman tidak mengandung tambahan gula. Makanan bayi yang dipasarkan di Swiss yang jadi asal dan basis utama Nestle juga diketahui memenuhi standard WHO tanpa ada penambahan gula.