Olivia Rodrigo membagikan sejumlah foto liburannya di Maui, Hawaii, beberapa waktu lalu. Disertai caption "vacay dumpppp" pada unggahan akun Instagram pribadinya itu, tampak dirinya menikmati momen liburan di mana ia berenang di bawah air terjun, menyantap makan malam, hingga berkelana jadi turis bersama temannya.
Terlihat mengasyikan, bukan? Sayangnya, meski banyak yang berkomentar positif, ada orang yang justru mengkritik liburan pelantun hit Vampire itu. Bahkan ada di antara warganet yang berkomentar menyuruh orang-orang untuk berhenti mengunjungi Hawaii. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Tersingkirnya Penduduk Asli Hawaii
Hawaii memang menjadi kawasan populer untuk liburan selama ini. Negara bagian Amerika Serikat ini terdiri dari 8 pulau dan satu-satunya negara bagian yang terletak di luar Amerika Utara. Melansir laman Buzzfeed, banyaknya turis yang berkunjung ke Hawaii justru membuat para penduduk asli tidak nyaman hingga ada yang tersingkirkan.
Sejak tergabung sebagai negara bagian Amerika Serikat tahun 1893, yakni saat kerajaan Hawaii diambil alih oleh tentara AS, real estat merupakan salah satu hal paling menggiurkan bagi para investor. Resort banyak di bangun, orang-orang kaya beli rumah tapi tidak ditempati, hingga selebriti yang ikutan beli tanah di sana.
Alhasil, biaya hidup di Hawaii pun melejit sehingga penduduk asli Hawaii tidak mampu. Mereka terpaksa pindah dari tanah di mana nenek moyang mereka tinggal lebih dari 3,000 tahun lamanya.
Ledakan Turisme di Hawaii
Selain itu, fenomena 'over-tourism' juga jadi hal yang hangat diperbincangkan beberapa tahun ke belakang. Melansir Hindustan Times, Hawaii menjadi objek studi over-tourism di mana hasil menunjukkan pulau kecil dengan penduduk 1,5 juta jiwa itu kedatangan 10,4 juta turis per tahunnya.
Daily Mail juga melaporkan banyak warga yang merasa tidak diuntungkan dengan turisme ini. Hanya saat pandemi tahun 2020 terjadi, ada penurunan jumlah turis sehingga sumber daya alam Hawaii bisa pulih.