Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali jadi sorotan usai kehadiran mereka di Women of Vision Awards pada Selasa (16/5), New York City. Meninggalkan Ziegfeld Ballroom yang menjadi lokasi acara, pasangan dari Sussex jadi target paparazi hingga terjadi kejar-kejaran mobil selama lebih dari 2 jam.
Meskipun tidak ada korban yang celaka, penyerbuan di malam hari itu disebut hampir berakibat fatal, melibatkan banyak paparazi, Harry, Meghan, dan ibu dari Meghan, Doria Ragland. Kejar-kejaran mobil juga sangat membahayakan pengendara lain, pejalan kaki, dan 2 polisi yang ikut terlibat. Juru bicara Harry dan Meghan angkat suara menceritakan kejadian malam itu.
Melansir BBC, Pangeran Harry dan Meghan Markle tinggal di rumah seorang kerabat selama kunjungannya ke New York. Kendaraan mereka tidak berhasil menyingkirkan paparazi setelah mengitari blok selama 1 jam sehingga petugas keamanan harus menurunkan mereka di sebuah kantor polisi.
Strategi berikutnya, menempatkan Harry dan Meghan di kendaraan berbeda untuk menghindari paparazzi. Sebuah taksi kuning dengan pengendara bernama Sukhcharn "Sonny" Singh disetop petugas untuk mengangkut pasangan dari keluarga kerajaan itu. Sayangnya, langkah tersebut tetap gagal karena paparazzi melihat mereka menaiki taksi sehingga terpaksa harus kembali ke kantor polisi. Singh mengungkapkan Meghan dan Harry tampak gelisah, tapi paparazi tidak bertindak agresif.
Tentu aksi ini mengingatkan kita peristiwa saat Putri Diana meninggal, kejadian aksi kejar-kejaran mobil dengan paparazzi yang membuat trauma putra bungsunya. Di kala Pangeran Harry yang mengalaminya sendiri, publik hingga walikota New York satu suara, mempunyai opini menarik, yaitu sebuah keraguan.