Pantas Auranya Memancar, Perempuan Berkelas Memastikan Mereka Lakukan Ini Setiap Hari

Perempuan berkelas memang punya pesonanya sendiri. Mereka memancarkan aura yang elegan, percaya diri, cerdas, dan sophisticated. Siapa yang tidak terpikat dengan aura seperti ini?

Aura itu tidak didapatkan semata dari fisik, tapi perempuan berkelas juga terus melatih dirinya menjadi lebih baik. Dirangkum dari HackSpirit dan laman Anna Bey, seorang "elegance coach" dan content creator, ini dia yang perempuan berkelas lakukan setiap hari sehingga bisa punya pesona tersebut.

Self-care

Ilustrasi/ Foto: freepik.com

Perempuan berkelas selalu memerhatikan kesehatannya. Maka dari itu, self-care selalu jadi hal penting baginya. Self-care ini tidak terbatas pada berpakaian rapi dan melakukan skincare routine saja lho, Beauties! Self-care juga termasuk menjaga kesehatan fisik dengan makan makanan sehat dan bergizi, serta menjaga kesehatan mental dengan cara seperti konsultasi ke terapis, membaca self-help books, journaling, dan sebagainya. 

Olahraga

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Tirachardz

Kesehatan fisik juga dilakukan dengan berolahraga secara rutin. Perempuan berkelas paham akan pentingnya olahraga yang nggak hanya baik untuk tubuh, tapi juga kesehatan mental mereka. Olahraga juga menjadi cara mereka mendapatkan endorfin, serta membantu mereka mengontrol emosi dalam kesehariannya.

Mengontrol Emosi, Perkataan, dan Perbuatan

Ilustrasi/ Foto: freepik.com/jcomp

Emosi, perkataan, dan perbuatan mungkin sulit untuk dikontrol, tapi bukan berarti mustahil. Perempuan berkelas selalu berusaha untuk mengontrol apa yang bisa dia kontrol, termasuk emosi yang dirasakannya, perkataan yang diucapkannya dan perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain. Maka dari itu, ia memiliki kecerdasan emosional yang baik. 

Saat emosi, perempuan berkelas tidak langsung meluapkannya, melainkan ia akan mengambil waktu untuk menenangkan diri. Perempuan berkelas tahu bahwa perkataan bisa menjadi senjata tajam yang bisa menyakiti orang lain. Maka dari itu, dia melatih diri untuk memilih perkataannya secara hati-hati. Begitu pula dengan perbuatannya, mereka bertindak sambil memikirkan risiko dan bagaimana perilakunya bisa berdampak ke orang lain.