Hari Anak Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 23 Juli. Melansir dari situs resmi Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi bangsa Indonesia dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Mengingat pentingnya momentum ini maka sebagaimana yang dilansir dari detiknews, tema yang diusung untuk Hari Anak Nasional 2022 adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju". Melalui tema tersebut diharapkan agar tujuan khusus dalam pelaksanaan HAN dapat tercapai. Salah satu tujuannya, yaitu memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.
Tujuan tersebut secara tidak langsung mengajak anak agar peduli terhadap mimpinya. Untuk mewujudkan hal tersebut, para orangtua dapat memberikan beberapa kegiatan positif kepada anak, misalnya dengan memberikan tontonan yang dapat memotivasinya dalam menggapai mimpi.
Nah, kira-kira apa saja sih tontonan anak yang bisa memotivasi anak dalam menggapai mimpi? Penasaran, Beauties? Berikut 5 film anak yang bisa memotivasi anak dalam menggapai mimpinya.
Meraih Mimpi (2008)
Ilustrasi poster film Meraih Mimpi/Foto: dok. Wikipedia |
Beauties, pernahkah kamu mendengar film Meraih Mimpi? Film Meraih Mimpi merupakan film animasi 3-D musikal pertama dari studio animasi di Indonesia dan merupakan versi lokalisasi Indonesia dari film versi bahasa Inggrisnya, Sing to the Dawn yang pertama kali dirilis tahun 2008 di Singapura.
Film ini menceritakan tentang gadis cilik bernama Dana (Gita Gutawa) yang tinggal di sebuah desa kecil di Batam. Desa tersebut dikuasai oleh Pairot (Surya Saputra), seorang tuan tanah yang kejam. Dana berusaha keras untuk membebaskan penduduk desa dari kekejaman tuan tanahnya. Namun, perjuangannya tidak mudah. Dana banyak mengalami kesulitan dan kesedihan. Salah satunya ketika Dana dijodohkan oleh ayahnya untuk menikah dengan Ben (Indra Bekti), anak dari Pairot.
Meskipun demikian, Dana tidak kenal putus asa. Ia tetap menjalankan tujuan utamanya agar para penduduk desa bisa bebas. Ia pun pergi ke kota besar untuk melanjutkan sekolahnya demi mewujudkan mimpinya itu. Ada satu kutipan dalam film ini yang bisa memotivasi anak untuk tetap berjuang dalam menggapai mimpinya, yaitu “Di mana seseorang diajarkan untuk punya mimpi dan berjuang meraih apa yang diinginkannya”.
Laskar Pelangi (2008)
Ilustrasi poster film Laskar Pelangi/Foto: dok. Wikipedia |
Siapa, sih, yang tidak kenal dengan film Laskar Pelangi? Film ini menjadi salah satu film Indonesia tersukses pada masanya bahkan lokasi syutingnya pun saat ini telah menjadi objek wisata nasional.
Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Andrea Hirata yang menceritakan tentang perjuangan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di Desa Belitung dalam menggapai mimpinya. Mereka ialah Ikal, Lintang, Mahar, A Kiong, Syahdan, Borek, Sahara, Kucai, Trepani, dan Harun, yang sedang bersekolah di SD Muhammadiyah. SD tersebut hanya memiliki 10 murid sehingga terancam ditutup.
Meskipun demikian, mereka tetap pergi ke sekolah demi menggapai mimpinya. Ada satu kutipan yang bisa membuat anak agar tetap termotivasi dalam menggapai mimpinya saat menonton film ini, yaitu “Tetap semangat dalam dunia pendidikan walaupun banyak rintangan yang telah di lalui”.
Serdadu Kumbang (2011)
Ilustrasi poster film Serdadu Kumbang/Foto: dok. Wikipedia |
Serdadu Kumbang adalah film yang menceritakan tentang kisah persahabatan tiga orang anak yang bernama Amek, Umbe dan Acan di Desa Mantar, Nusa Tenggara Barat. Amek dan teman-temannya bersekolah di SDN 08. Amek memiliki kekurangan fisik, yaitu bibirnya sumbing.
Meskipun demikian, Amek tetap memperjuangkan cita-citanya sebagai presenter TV. Jika ada orang yang bertanya kepada Amek apa cita-citanya, ia hanya diam tidak menjawab karena takut orang itu akan mentertawakannya.
Terlepas dari konflik yang ada, film ini mengajarkan kepada semua orang untuk tetap yakin dalam memperjuangkan cita-citanya, sekalipun orang itu memiliki kekurangan. Sebagaimana kalimat motivasi dalam film ini yang berbunyi “Meskipun kekurangan fisik, harus tetap yakin untuk memperjuangkan cita-cita”.