Kejadian tidak menyenangkan yang dialami oleh jurnalis Patsy Widakuswara ketika meliput KTT ASEAN ke-43 menjadi bahan perbincangan di media sosial. Bagi yang belum tahu, aparat keamanan Indonesia sempat berusaha menghalangi Patsy untuk meliput pertemuan puncak antara Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Amerika Serikat di Jakarta pada Rabu (6/9).
Hal tersebut dipicu oleh tindakan Patsy yang bertanya dengan cara berteriak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) AS, Kamala Harris. Pada akhirnya, dia diperbolehkan masuk kembali ke dalam ruangan dengan syarat tidak boleh berteriak ataupun mengajukan pertanyaan selama pertemuan berlangsung.
Berikut profil Patsy Widakuswara, jurnalis yang ditegur-diancam diusir saat KTT ASEAN ke-43.
Profil Patsy Widakuswara
Profil jurnalis Patsy Widakuswara/ Foto: Instagram.com/pwidakuswara |
Mengutip dari laman VOA Indonesia, Patsy mengawali kariernya sebagai pembawa acara radio M97 FM Prambors Group Jakarta pada usia 19 tahun. Kemudian, dia melanjutkan kariernya di stasiun TV nasional ANTV dan Metro TV.
Patsy mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia (UI) jurusan Hubungan Internasional. Saat kuliah dulu, perempuan yang menggemari kegiatan debat ini merupakan co-founder kelompok debat bahasa Inggris pertama di Indonesia, English Debating Society di UI dan meraih beberapa gelar juara nasional serta internasional.
Berkat kepintarannya, Patsy mendapat beasiswa Chevening di Goldsmiths College, University of London pada 2001. Patsy pun meraih gelar Master di bidang TV Journalism. Lalu, dia bekerja membuat film dokumenter untuk Channel 4 dan BBC.
Dia pindah dari London ke Washington, D.C. dan bergabung dengan Voice of America (VOA) pada 2003. Patsy menempati posisi Senior TV Producer yang memimpin produksi berita di VOA.
Tidak hanya itu, Patsy juga membawakan sejumlah acara, seperti laporan VOA untuk Metro TV, Apa Kabar Amerika di TV One, dan Kilas VOA yang ditayangkan di beberapa media afiliasi VOA. Lebih lanjut, dia sering menghasilkan program-program in-depth investigative perihal kebijakan luar negeri AS, misalnya Operasi Terselubung CIA dan Penjara Guantanamo.
Pada 2018, Patsy dipercaya menjadi Koresponden Gedung Putih VOA. Selanjutnya pada 2021, dia dibebastugaskan dari posisi tersebut karena sebuah insiden.