Per 1 Februari 2025 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis kebijakan terkait larangan Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kg dijual di pengecer. Itu artinya, masyarakat tidak bisa lagi membeli gas di pengecer, melainkan harus ke pangkalan resmi Pertamina.
Titik-titik pangkalan elpiji tentunya belum tersebar luas layaknya warung kelontong atau pengecer. Alhasil itu menyulitkan sebagian masyarakat dalam mendapatkan elpiji 3 kg di lokasi terdekat.
Setelah ramai jadi perbincangan, kebijakan tersebut akhirnya ditinjau kembali dan Presiden Prabowo ingin pengecer tetap bisa menjual gas LPG 3 kg selama proses pendaftaran menjadi agen sub pangkalan gas secara parsial.
Ngomongin soal LPG, tahukah kalau gas melon tersebut terbuat dari gas alam atau bumi yang dicairkan dengan komponen utama butana (C4H10) dan propana (C3H8). Indonesia sendiri memang memiliki lumbung gas bumi. Tapi, karakter gas bumi Indonesia didominasi oleh metana yang membuat Indonesia terbatas dalam memproduksi elpiji.
Lantas, negara mana yang juga kaya akan gas alam dan menjadi produsen gas alam terbesar di dunia? Diketahui, produksi gas alam global berjumlah sekitar 4,08 triliun meter kubik pada tahun 2023.