Rangkuman Seputar Tragedi Kanjuruhan yang Meninggalkan Duka, Ini Deretan Fakta yang Perlu Kamu Ketahui!

Fina Prichilia | Beautynesia
Senin, 03 Oct 2022 12:30 WIB
Foto: Ratusan suporter sepakbola di Bandar Lampung berkumpul berdoa bersama untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter Arema FC. Tommy Saputra/detikSumut

Media seperti TV dan digital, serta linimasa media sosial, sejak kemarin dipenuhi dengan kabar tragedi Kanjuruhan. Bagaimana tidak, korban luka-luka hingga meninggal dunia yang begitu banyak terus bertambah, Beauties.

Data dari BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim per pukul 10.30 WIB (2/10) adalah 174 korban meninggal. Demikian ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dikutip dari CNNIndonesia.

Tentunya hal ini meninggalkan duka dan sejumlah respon dari banyak pihak. Lantas, sebenarnya apakah yang terjadi? Benarkah akibat kericuhan para suporter yang ditengarai tidak terima karena kalah?

Berikut yang telah Beautynesia rangkum untuk kamu ketahui.

1. Bentuk Protes Suporter ke Lapangan & Tidak Ada Suporter Lawan

Para suporter Arema masuk ke lapangan usai kalah dari Persebaya/ Foto: Para suporter Arema masuk ke lapangan usai kalah dari Persebaya (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu, berlangsung pada Sabtu lalu (1/10) di Stadion Kanjuruhan.

Awal dari tragedi ini terjadi karena beberapa suporter 'tuan rumah' dari Arema ada yang turun ke lapangan, memprotes pemain serta official tim sebab kalah 2-3 dari Persebaya, Beauties. Kemudian mereka dipukul mundur agar keluar lapangan juga ditembaki gas air mata. Demikian ungkap Javier Roca, pelatih Arema FC, dikutip dari detikSport.

Perlu kamu tahu, tidak ada suporter lawan yang berada di stadion tuan rumah Arema ini, Beauties. Mengutip CNNIndonesia, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengaku tidak memprediksi tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pasalnnya Bonek, suporter Persebaya, tidak diizinkan hadir. 

2. Gas Air Mata yang Sebabkan Kepanikan

Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Aturan FIFA dan Penjelasan Polisi/ Foto: AFP via Getty Images/STR

Javier juga mengungkap kalau gas air mata tersebut sebabkan kepanikan penonton lain, yang bikin mereka berebut keluar stadion. Akibatnya, banyak penonton terinjak dan kehabisan napas di dalam stadion. Ia menyoroti kapasitas stadion yang melebihi jumlah suporter, juga cara kerja polisi yang melampaui batas dalam menangani kericuhan.

Ya, ini senada dengan menurut kesaksian beberapa suporter lain, bahwa aksi suporter yang turun ke lapangan ditanggapi aparat dengan brutal, Beauties. Pendukung yang masuk dipukul mundur, dan puncaknya ditembaki gas air mata. Gas air mata ini bikin kepanikan sampai ke tribune atau tempat yang agak tinggi untuk penonton duduk menyaksikan pertandingan. Asap pedas dan bikin sesak itu, bikin penonton panik berebut keluar stadion.

(fip/fip)