Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila kamu merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan kamu ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin masif. Berbagai aspek kehidupan manusia kini seolah tak terlepas dari AI. Tujuan penggunaan AI adalah untuk membantu pekerjaan manusia dan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, di sisi lain, AI juga bisa berdampak negatif pada kehidupan manusia. Salah satunya adalah menimbulkan ketergantungan bahkan merenggut nyawa seseorang. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang remaja berusia 14 tahun di Amerika Serikat, yaitu Sewell Setzer, yang mengakhiri hidupnya usai chatting dengan chatbot AI.
Selama 10 bulan terakhir, Setzer melakukan percakapan intim dengan chatbot AI menggunakan Character.ai. Ia 'mengobrol' dengan karakter dari serial Games of Thrones, yaitu Daenerys Targaryen. Dilansir dari laman NBC News, Setzer dan karakter itu menjalin hubungan romantis hingga beberapa kali terlibat dalam percakapan bernuansa seksual.
Character.ai adalah perusahaan rintisan chatbot yang berbasis di California, didirikan pada 2021, menawarkan "AI yang dipersonalisasi". Perusahaan ini menyediakan pilihan karakter AI yang telah dibuat sebelumnya atau dibuat oleh pengguna untuk berinteraksi, masing-masing dengan kepribadian yang berbeda. Pengguna juga dapat menyesuaikan chatbot mereka sendiri.
Ibu Setzer, Megan Garcia, menggugat Character.ai, menuduh chatbot milik perusahaan kecerdasan buatan itu melakukan "interaksi kasar dan seksual" terhadap putranya dan mendorongnya untuk bunuh diri.