Sah Menikah! Intip Pesona Pangeran Mateen saat Akad Nikah, Tampan dan Gagah

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Sabtu, 13 Jan 2024 10:00 WIB
Foto: Instagram.com/tmski

Pangeran Mateen dari Kerajaan Brunei Darussalam akhirnya sah menjadi suami Anisha Rosnah setelah mengucapkan ijab kabul pada Kamis, 11 Januari 2024. Akad nikah keduanya diselenggarakan di Masjid Omar 'Ali Saifuddien yang berlokasi di ibu kota Bandar Seri Begawan.

Prosesi akad nikah ini diketahui dihadiri oleh sang ayah, Sultan Hassanal Bolkiah, serta para saudara laki-lakinya, antara lain Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah, Pangeran Abdul Malik, Pangeran Mohamed Bolkiah, Pangeran Haji Sufri Bolkiah, dan Pangeran Haji Jefri Bolkiah.

Prosesi sakral ini dipimpin oleh Pehin Orang Kaya Paduka Seri Setia Haji Awang Salim bin Haji Besar. Sementara itu, Pangeran Mateen duduk di atas bantal tebal berwarna emas yang disebut Kasur Namat dan dikelilingi empat lilin Dian Empat.

Dalam satu tarikan napas, putra keempat Sultan Brunei ini berhasil mengucapkan ijab kabul dengan fasih. Keseriusan terlihat jelas di wajahnya. Diketahui ia menikahi Anisha dengan mas kawin 1.000 ringgit, Beauties.

Tak hanya itu saja, kegagahan dan ketampanannya semakin terlihat jelas dalam balutan busana tradisional Brunei Darussalam berwarna serba putih. Terdapat sulaman benang perak pada atasan mirip beskap yang dikenakan Pangeran Mateen. 

Atasan ini dipadukan dengan celana panjang putih dengan sulaman benang perak, serta lilitan kain semacam songket di bagian pinggang. Tak lupa, hiasan kepala yang bernama Kopiah Berpisnin melengkapi penampilan suami Anisha Rosnah tersebut. 

Setelah mengucapkan ijab kabul, Pangeran Mateen menghampiri sang ayah untuk bersalaman, kemudian meninggalkan lokasi akad nikah dengan mengendarai mobil Rolls Royce hitam. 

Sementara itu, sosok Anisha tidak terlihat selama prosesi akad nikah di Masjid Omar 'Ali Saifuddien. Hal ini karena berdasarkan adat Melayu, akad nikah hanya dilakukan mempelai pria dan keluarganya. Sementara kehadiran Anisha diwakilkan oleh orang yang dituakan di keluarga.

(dmh/dmh)