Selalu Punya Pacar Toxic, Kok Bisa? Ternyata Ini Penyebabnya

Pacar yang Toxic, Seperti Apa?

Pacar yang Toxic/Foto: Freepik

Sebelum mencari tahu penyebabnya, penting untuk tahu ciri pacar toxic. Tidak semua hubungan yang penuh tantangan bisa disebut toxic. Tapi, ada tanda-tanda jelas yang membuat hubungan itu beracun. Ciri-ciri pacar toxic antara lain:

• Tidak menghargai perasaan kamu: Ketika kamu bicara, mereka meremehkan atau tidak mendengar.
• Egois dan tidak ada timbal balik: Kamu terus memberi, tapi mereka hanya menerima.
• Suka menyalahkan: Mereka bilang, “Kamu bikin aku jadi seperti ini!” untuk menutupi kesalahan sendiri.
• Komunikasi buruk: Obrolan penuh kritik, defensif, atau bahkan kamu harus hati-hati bicara.
• Kurang dukungan: Kamu merasa tidak dipahami, bahkan diremehkan saat butuh bantuan.
• Masalah kepercayaan: Mereka sering mencurigai tanpa alasan atau terus mengungkit kesalahan lama.

Kalau banyak dari tanda di atas terasa familiar, bisa jadi kamu memang sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat.

Kenapa Selalu Punya Pacar Toxic?

Pacar Toxic/Foto: Freepik

Pola hubungan yang buruk jarang muncul tiba-tiba. Sering kali, pengalaman masa lalu punya pengaruh besar.

Dilansir dari Very Well Mind, ada konsep bernama repetition compulsion. Ini adalah dorongan untuk mengulang pola dari masa lalu. Kamu bisa jadi merasa “nyaman” dengan pola lama, meski sebenarnya menyakitkan. Alasan ini bisa termasuk:

• Luka masa kecil: Hubungan dengan orang tua atau lingkungan yang penuh konflik memengaruhi cara kamu mencintai.
• Attachment style: Misalnya, kamu punya tipe anxious attachment dan cenderung tertarik pada pasangan yang cuek.
• Sulit mengenali tanda awal: Kamu terlalu fokus pada potensi pasangan, bukan sifat mereka sebenarnya.
• Membiasakan diri pada drama: Hubungan penuh konflik terasa “normal” karena itu yang kamu kenal sejak lama.

Ini bukan salah kamu sepenuhnya, Beauties. Tapi penting untuk sadar bahwa pola ini bisa diputus.

Strategi untuk Berhenti Menarik Pacar Toxic

Pasangan yang Toxic/Foto: Freepik

Kalau kamu sering bertanya-tanya, “Kenapa punya pacar toxic terus?”, jawabannya ada di kesadaran diri. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk memutus pola buruk ini:

• Percaya pada insting: Kalau dari awal merasa ada yang tidak beres, dengarkan rasa itu. Jangan abaikan tanda kecil hanya karena kamu sudah terlanjur suka.
• Ubah tipe pasangan: Jangan hanya fokus pada kriteria fisik atau pesona awal. Coba cari pasangan yang punya empati dan mau mendengar. Selain itu, pastikan pasangan kamu konsisten dan dewasa dalam menghadapi masalah.
• Dengarkan orang terdekat: Kadang teman atau keluarga bisa melihat tanda merah yang kamu lewatkan. Mintalah pendapat mereka.
• Pasang batasan sehat: Kamu berhak berkata “tidak” pada perlakuan yang tidak menghargai dirimu.
• Kenali pola dengan menulis: Cobalah buat jurnal tentang pengalamanmu. Dari situ, kamu bisa melihat pola yang berulang dan memahaminya.
• Beri ruang untuk dirimu sendiri: Ingat, kamu tidak perlu selalu mencari cinta untuk merasa berharga. Fokus pada kebahagiaan diri dulu.

Pola hubungan toxic bisa terjadi pada siapa saja. Tapi kabar baiknya, pola itu bisa diubah dengan kesadaran dan usaha. Alasan pacar toxic muncul sering kali berakar dari luka lama. Menyadari ini adalah langkah pertama menuju hubungan yang lebih sehat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Beauties, kamu pantas dicintai dengan cara yang benar. Jangan biarkan masa lalu menentukan masa depan cintamu. Sekarang saatnya berhenti bertanya, kenapa punya pasangan toxic, dan mulai berkata “Aku pantas mendapatkan hubungan yang sehat dan membahagiakan.”