Di sekolah kalian ada ekstrakurikuler Paskibra? Atau bahkan ada anggota ekskul Paskibra yang sampai bertugas di Istana Negara?
Paskibra atau Paskibraka menjadi bagian penting dalam rangkaian upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Tak heran anggotanya dipilih lewat proses seleksi yang ketat.
Paskibraka sendiri merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Adapun sebutan Paskibra dan Paskibraka dibedakan berdasarkan wilayah tugasnya, yang mana Paskibra ada di wilayah kecil setingkat sekolah atau kecamatan, sementara Paskibraka ada di wilayah kabupaten/kota, provinsi, dan nasional alias di Istana Negara.
Penasaran gak sih bagaimana perkembangan terbentuknya pasukan ini dan honor yang mereka dapatkan? Langsung simak aja yuk rangkuman berbagai sumber seputar sejarah singkatnya di bawah ini.
Gagasan Awal Paskibraka
Paskibraka 2022/ Foto: instagram.com/aputrisasaki |
Jika merunut Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI tahun 2017, pada dasarnya Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan 17 Agustus 1945 silam. Hanya saja, dulu belum terbentuk pasukan yang rapi seperti sekarang.
Pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, bendera Merah Putih dikibarkan oleh tiga orang muda-mudi, yakni Latief Hendraningrat, Suhud Sastro, dan Kusumo Surastri Karma (SK) Trimurti.
Setahun kemudian, upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia dilakukan di Yogyakarta. Situasi Tanah Air saat itu masih genting, pertempuran dan perundingan memperjuangkan kemerdekaan masih berlanjut.
Sebab itu, Presiden dan Wakil Presiden RI meninggalkan Jakarta menuju ibukota sementara, Yogyakarta. Dengan naik kereta api, Bendera Pusaka turut dibawa dan dimasukkan dalam koper pribadi Presiden Soekarno.
Dari situ muncul gagasan awal Paskibraka di Indonesia. Pada tahun 1946, Presiden Soekarno memberi perintah kepada Mayor Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Mayor Husein Mutahar merupakan seorang prajurit angkatan laut yang kala itu menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno. Ia pun sigap melaksanakan perintah Presiden.