Beauties, pernahkah kamu melihat seseorang berpura-pura sakit untuk mendapatkan empati dari orang lain? Sampai-sampai, seseorang tersebut memalsukan gejala yang dirasakan, membuat fisik atau mimik wajah terlihat seperti dalam keadaan sakit hingga memalsukan hasil tes kesehatannya. Kondisi ini dikenal dengan istilah munchausen syndrome.
Kondisi ini patut diwaspadai, terlebih jika seseorang tersebut sengaja pura-pura sakit dengan tujuan utamanya mendapatkan empati. Yuk, kenalan lebih jauh dengan munchausen syndrome!
Apa Itu Munchausen Syndrome?
Dikutip dari Better Health Channel, munchausen syndrome (juga dikenal sebagai gangguan buatan) adalah jenis gangguan mental langka di mana seseorang memalsukan penyakit. Orang tersebut mungkin berbohong tentang gejala yang dialami, membuat dirinya tampak sakit, atau sengaja membuat dirinya tidak sehat. Jenis gangguan mental ini paling sering terlihat pada orang dewasa muda dan dianggap sebagai aksi menyakiti diri sendiri.
Seseorang dengan sindrom ini tidak berpura-pura sakit untuk keuntungan pribadi, seperti obat resep atau uang. Sebaliknya, orang tersebut melakukannya karena alasan psikologis yang kompleks, termasuk keinginan yang kuat untuk mendapatkan perhatian dan empati orang lain.
Penyebab Timbulnya Munchausen Syndrome
Penyebab Munchause Syndrome/Foto: pexels.com/Rodnae Production |
Dokter dari University of Michigan Health menjelaskan bahwa sindrom ini kemungkinan terkait dengan masalah penderita yang dialami selama masa anak-anak. Seseorang dengan munchausen syndrome sering merasa hidup mereka di luar kendali. Mereka sering memiliki self-esteem yang buruk dan tidak dapat mengatasi stres atau kecemasan.
Selain itu, penyebab lainnya seperti penyakit kronis yang diderita selama masa anak-anak memungkinkan orang tersebut telah menerima banyak perhatian karena penyakitnya. Akibatnya, mereka kesulitan membedakan kenyataan dan fantasi.
Tidak hanya itu, kemampuan untuk berbohong dan memanipulasi ataupun memiliki riwayat masalah mental seperti depresi, halusinasi atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD) juga bisa menjadi penyebabnya. Perhatian yang didapat dari orang lain seperti mengerjakan tugas, membawakan makanan, atau memberi uang juga dapat mendorong perilaku ini.
Bisakah Munchausen Syndrome Diobati?
Pengobatan Munchausen Syndrome/Foto: pexels.com/SHVETS production |
Meskipun seseorang dengan munchausen syndrome secara aktif mencari pengobatan untuk berbagai gangguan yang mereka temukan, orang tersebut sering tidak mau mengakui dan tidak mencari pengobatan untuk sindrom itu sendiri. Hal ini membuat proses penyembuhan seseorang dengan munchausen syndrome sangat menantang dan prospek pemulihannya cukup sulit.
Tujuan pertama dari pengobatan untuk kondisi ini adalah untuk mengubah perilaku orang tersebut dan mengurangi penyalahgunaan atau penggunaan sumber daya medis yang berlebihan. Setelah tujuan ini terpenuhi, pengobatan bertujuan untuk mengatasi masalah psikologis mendasar yang mungkin menyebabkan perilaku tersebut.
Pengobatan utama untuk munchausen syndrome adalah psikoterapi atau terapi bicara (sejenis konseling). Perawatan biasanya berfokus pada pemikiran dan perilaku individu (terapi kognitif-perilaku). Bisa dibilang, munchausen syndrome termasuk penyakit berbahaya karena risiko melukai diri sendiri dalam upaya untuk mendapatkan perhatian dan simpati orang lain.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!