Setelah memasuki dunia kerja, sering kali lingkaran pertemanan menjadi semakin sempit. Selain itu, untuk mendapat teman baru pun rasanya menjadi lebih sulit dibanding saat masih sekolah atau kuliah. Kehidupan yang sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari membuat kita terjebak dalam rutinitas yang tidak memberikan banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan orang baru dengan lebih akrab.

Padahal sebagai manusia, memiliki koneksi dengan orang lain merupakan suatu kebutuhan. Dikutip dari Mayo Clinic, pertemanan berdampak baik kesehatan mental, seperti meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stress, membantu mengatasi trauma, dan meningkatkan kepercayaan diri serta self-worth.

Agar Beauties nggak galau dan merasa kesepian lagi, berikut cara mencari teman saat dewasa yang bisa kamu coba. Dilansir dari Self, berikut ulasannya.

1. Bergabung dalam Perkumpulan atau Komunitas Hobi

Ilustrasi teman komunitas fotografi/Foto: Pexels/Elle Hughes

Menjalin pertemanan akan lebih mudah kalau ada kesamaan minat. Maka dari itu, cobalah bergabung dengan komunitas olahraga, komunitas fotografi, klub buku, atau perkumpulan hobi lainnya agar bisa berkenalan dengan orang baru. Dengan hobi yang sama, peluang kecocokan dalam berteman akan lebih besar dan obrolanmu bisa jadi lebih menyenangkan.

2. Simpan Ponselmu dan Bersosialisasi

Selain bahasa verbal, bahasa tubuh juga perlu diperhatikan saat mencari teman. Ketika kamu sibuk scrolling ponselmu, ini akan membuat orang lain enggan mendekat. Dengan bermain ponsel, secara nggak langsung kamu memberitahukan bahwa kamu tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, jangan menyilangkan tangan juga, ya. Karena ini merupakan bahasa tubuh jika kamu tidak ingin atau sulit didekati.

3. Jaga Suasana Positif Saat Bertemu Orang Baru

Ilustrasi suasana positif/Foto: Unsplash/Antonino Visalli

Ketika berkenalan dengan orang baru, jagalah suasana percakapan agar tetap positif. Jangan sampai percapakapanmu berisikan keluhan-keluhan dan hal-hal bernada negatif sehingga membuat lawan bicaramu enggan bercakap lebih jauh.

Daripada itu, lebih baik bertanya tentang orang yang kamu ajak bicara, seperti apa minatnya atau makanan favoritnya. Studi dari Universitas Harvard menemukan bahwa pengungkapan diri sendiri mengaktifkan wilayah otak yang terkait dengan penghargaan. Singkatnya, orang akan senang berkesempatan untuk berbicara mengenai diri mereka sendiri.