Terinspirasi dari Kisah Nyata, Berikut Ini Deretan Film Tentang Perempuan Tangguh

Liana Dewi | Beautynesia
Senin, 08 Mar 2021 17:29 WIB
Film Tentang Perempuan/freepik.com

Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Woman's Day, lho. Nah, untuk memperingatinya, Beautynesia akan memberikan beberapa rekomendasi film yang bercerita tentang perempuan tangguh yang bisa menjadi inspirasi dan memompa semangat sesama kaum perempuan. 

Perempuan adalah sosok independen yang mampu berdiri sendiri. Perempuan merupakan pribadi yang cerdas, seorang yang kuat, dan perempuan tidak akan kalah oleh stigma masyarakat. Perempuan memiliki tujuan dan kemampuan sebagai seorang yang mampu membawa perubahan.

Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah daftar film tentang perempuan beserta sinopsisnya!

Sokola Rimba (2013)


Film Sakola Rimba/gerai.kompas.id

Film ini bercerita tentang perjuangan Butet Manurung (diperankan Prisia Nasution) menjadi pendidik bagi Orang Rimba di pedalaman Jambi. Mulanya, Butet Manurung merupakan seorang pekerja di suatu lembaga konservasi. Namun setelah 3 tahun, Butet merasa "terpanggil" untuk tetap mengajar dan mendirikan Sakola Rimba.

Dalam film ini diceritakan bagaimana Orang Rimba terpaksa tinggal berpindah-pindah karena konflik dengan perusahaan yang hendak mengeksploitasi tanah adat mereka. Orang rimba tidak bisa berbuat apa-apa, karena surat perjanjian dengan perusahaan sudah dicap jempol oleh kepala suku. Padahal mereka sendiri tidak mengerti apa isi perjanjian tersebut.

Seorang anak dalam bernama Nyungsang Bungo melihat Butet Manurung yang sedang mengajar dan membawa gulungan surat perjanjian untuk mengetahui isinya. Namun Bungo ragu. Tidak hanya konflik dengan perusahaan, Butet juga harus menghadapi keyakinan Orang Rimba yang menganggap tabu pendidikan.

27 Steps of May (2019)


27 Steps of May/imdb.com

Film 27 Steps of May terinspirasi dari kisah-kisah perempuan pada peristiwa kerusuhan Mei 1998. Film ini berpusat pada May (Raihaanun) yang menjadi korban pemerkosaan dan penyiksaan oleh sekelompok orang saat ia pergi sendirian ke taman bermain. Kejadian ini membawa trauma berkepanjangan bagi May.

8 tahun May hidup dalam diam dan tanpa koneksi dengan orang luar. Trauma mendalam membuat May mengasingkan diri di rumahnya. May dan ayahnya tetap makan bersama, membuat boneka bersama, namun tidak ada percakapan di antara mereka.

Ayah May (Lukman Sardi) tidak tahu apa yang terjadi, namun ia merasa bersalah karena beranggapan bahwa ia tidak bisa menjaga May dengan baik. Ayah May melampiaskan emosi dengan bertinju.

Suatu ketika May melihat ada pesulap dari celah tembok kamarnya dan rasa penasaran May timbul. Celah temboknya semakin hari semakin besar dan May bisa melihat pesulap tersebut dengan semakin jelas. Apa masud dari visualisasi tersebut? Tonton langsung filmnya, ya!

Hidden Figures (2016)


Hidden Figures/imdb.com

Hidden Figures bercerita tentang 3 perempuan genius yang bekerja untuk NASA, namun karena mereka perempuan dan berkulit hitam, perlu perjuangan ekstra supaya kerja mereka diakui dan membuahkan hasil.

Film ini berlatar belakang ketika Amerika Serikat melalui NASA berlomba dengan Rusia untuk mengirim manusia ke luar angkasa. Pada saat itu, rasisme terhadap perempuan, ditambah lagi kulit hitam, masih sangat kental.

Mary Jackson (Janelle Monae) adalah seorang yang ingin menjadi teknisi NASA, namun ia ditolak karena warna kulitnya. Untuk menjadi teknisi, Mary harus menempuh pendidikan di mana hanya kulit putih saja yang diizinkan masuk. Tak patah arang, Mary memutar otaknya.

Selanjutnya ada Dorothy Vaughan (Olivia Spencer) yang terganjal karena warna kulitnya untuk menjadi supervisor tetap. Mary dan Dorothy berteman dengan Katherine Goble, perempuan genius ahli matematika.

Katherine Goble merupakan tokoh utama film ini. Rasisme yang dialami Katherine sampai pada ranah di mana ia harus berlari ke gedung lain dan menghabiskan waktu istirahatnya hanya untuk ke toilet khusus "kulit berwarna". Selain itu, minuman yang disediakan di ruangannya pun dipisahkan khusus untuknya. Sekali lagi karena ia perempuan "berwarna".

Dalam misi pendaratan pesawat kembali ke bumi, koleganya pun menyepelekan dan meragukan kinerja Katherine. Mampukah Katherine membuktikan kemampuan perhitungannya?

The Iron Lady (2011)


The Iron Lady/imdb.com

The Iron Lady adalah film yang mengisahkan tentang Margaret Thatcher (diperankan Meryl Streep) seorang perdana menteri perempuan pertama di Inggris. Sejak ia kecil, ia sudah terinspirasi oleh ayahnya yang merupakan seorang anggota dewan kota dan ingin berkarier di dunia politik.

Perjalanan Margaret Thatcher tidak mudah, apalagi saat itu belum lazim untuk seorang perempuan mengisi posisi pejabat publik. Melewati banyak batu sandungan, akhirnya Tatcher terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris.

Margaret Tatcher dihadapkan pada persoalan pengangguran, kerusuhan, demonstrasi, pengeboman, dan buntut masalah lainnya akibat persoalan ekonomi. Di sini, Margaret Tatcher diuji ketegasannya sebagai perdana menteri. Perspektifnya sebagai seorang perempuan membuktikan bahwa ia mampu mengambil keputusan sebijaksana mungkin. 

Joy (2015)


Joy/imdb.com

Film ini berkisah tentang Joy Mangano (diperankan Jennifer Lawrence) yang sejak kecil senang membuat prakarya dan menciptakan sesuatu. Namun hidup Joy tidak mudah, ia hidup dalam keluarga yang rumit.

Ibu dan neneknya sangat dramatis dan sering menghabiskan waktu menonton sinetron. Ayahnya (Robert De Niro) pun ikut tinggal bersamanya setelah tiga kali bercerai.

Kehidupan asmara Joy sendiri kurang beruntung. Setelah menikah dan memiliki dua anak, ia bercerai dengan suaminya. Namun mantan suaminya tetap tinggal serumah dengannya.

Saat itu, Joy bekerja sebagai agen pemasaran dan ia ingin keluar dari kepenatan hidupnya. Dengan dorongan Jackie (Dascha Polanco), Joy kembali menemukan memori masa kecilnya yang senang menciptakan sesuatu.

Terinspirasi dari lelahnya ia sebagai seorang ibu ketika membersihkan rumah, Joy menciptakan alat pel yang mampu membersihkan lantai dengan efektif dan bisa diperas dengan mudah tanpa menggunakan tangan.

Bermodal alat pel inovatif ini, usaha Joy dalam membangun bisnisnya dimulai. Jatuh bangun mencari investor, mengembangkan alat pel sampai layak jual, hingga proses memasarkan produk yang penuh lika-liku menguji kegigihan Joy untuk mencapai impiannya.

(mel/mel)
Loading ...