Menjadi korban kejahatan memang bisa menjadi hal traumatis dalam kehidupan kita. Bahkan jika kejahatan tersebut terus berulang hingga memicu perasaan ingin balas dendam. Dorongan tersebut rentan memicu kamu untuk berbuat kejahatan. Misalnya dengan melakukan kejahatan yang sama atau lebih parah kepada pelaku.
Jika dilakukan, hal tersebut justru bisa membawa bumerang pada diri sendiri. Menurut penelitian Journal of Personality and Social Psychology, balas dendam adalah bisa terasa sangat enak pada saat ini, tetapi setelah waktu berlalu pelaku balas dendam mengaku merasa lebih buruk dari pada yang mereka lakukan sebelum balas dendam.
Agar tidak kebablasan dan melewati batas, berikut beautynesia.id telah merangkum tips meredam keinginan berbuat jahat buat kamu yang lagi ingin balas dendam:
Menolak Kepuasan Instan
Menolak kepuasan instan/pexels.com |
Saat amarah memuncak, balas dendam muncul sebagai alternatif solusi yang memuaskan. Bahkan ada sebagian orang yang menganggap bahwa balas dendam adalah bentuk pelepasan emosional yang membantu untuk merasa lebih baik. Padahal balas dendam juga bisa memperparah luka emosional.
Untuk itu, daripada dibayang-bayangi dengan rasa bersalah saat melakukan tindakan balas dendam. Sebaiknya hindari perbuatan jahat hanya untuk balas dendam agar hati lebih tenang dan luka emosional bisa segera sembuh. Di samping itu, kamu bisa mendukungnya dengan belajar menerima ketidakadilan, berempati pada orang lain dan mengakui kesalahan.
Berpikir dengan Jernih
Berpikir jernih/pexels.com |
Sebelum melakukan aksi balas dendam, biasanya ditandai dengan munculnya fantasi balas dendam. Seperti halnya membayangkan melakukan aksi kejahatan serupa kepada pelaku, membalas dendam dengan cara yang lebih jahat, dan lainnya. Hal ini bisa membuat seseorang merasa cemas, menyesal dan juga malu.
Untuk itu, jika muncul fantasi tersebut, kamu bisa meredamnya dengan berpikir jernih. Mulailah dengan menuliskan pikiran-pikiran ruwet yang muncul di kepala. Benturkan dengan prinsip hidupmu dan juga nilai etis. Dan pilihlah perilaku-perilaku yang tidak merugikan dirimu, orang yang kamu sayangi dan lingkunganmu.
Teladani Tokoh Inspiratif
Teladani tokoh inspiratif/pexels.com |
Hal selanjutnya adalah meneladani tokoh inspiratif yang bisa mendorongmu untuk berbuat kebaikan. Misalnya tokoh agama, tokoh pemimpin yang bijaksana, tokoh idola yang baik hati dan lainnya. Hal tersebut bisa membuatmu terpengaruh dengan perilaku positif dan muncul keinginan untuk melakukan hal yang sama.
Perbanyak Perilaku Baik
Perbanyak perilaku baik/pexels.com |
Cobalah untuk melakukan berbagai perilaku yang baik dan menyenangkan. Mulai dengan hal-hal sepele yang sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan pengorbanan besar. Contohnya membuang sampah yang berserak di jalanan, memberikan uang pada polisi cepek, menolong orang lain yang kesulitan dan lainnya.
Latihan ini bisa memberikan efek kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Selanjutnya, kamu akan merasa kecanduan untuk berbuat baik. Bahkan bisa jadi muncul rasa bersalah yang besar besar saat melakukan kejahatan.
Hindari Bibit-bibit Perbuatan Jahat
Hindari perbuatan jahat/freepik.com |
Selain memperbanyak perbuatan baik, kamu juga bisa menghindari bibit-bibit perbuatan jahat. Seperti halnya mengambil yang bukan hak kita (meskipun barang murah dan terkesan sepele sekalipun), menertawakan kesulitan orang lain, diam saat melihat keadaan yang salah atau tidak adil, melanggar janji, dan lain sebagainya.
Itulah 5 cara menahan emosi untuk mencegahmu berbuat jahat meski demi balas dendam ke orang lain. Selamat mencoba, ladies!