Tuai Kontroversi, Konten Iklan Brand Hijab Rabbani Dituding Salahkan Pakaian Korban Pelecehan Seksual

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 29 Dec 2022 14:30 WIB
Konten Instagram brand hijab dan busana muslim, Rabbani kembali menjadi kontroversi di media sosial/Foto: Dok. Instagram @rabbaniprofesorkerudung.

Perusahaan garment yang bergerak dalam bidang retail hijab dan busana Muslim, Rabbani, tengah menuai kontroversi karena iklan yang diunggah di media sosial. Iklan berbentuk video yang diunggah di akun Instagram Rabbani @rabbaniprofesorkerudung menyebutkan hubungan pelecehan seksual dengan pakaian yang digunakan seseorang. Rabbani menarasikan bahwa cara berbusana perempuan bisa menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual.

"Ketika perempuan berpakaian minim. Jika terjadi pelecehan. Siapakah yang salah? Posisi wanita tidak salah jika dilihat dari sudut wanita karena setiap wanita berhak menggunakan pakaian apapun. Jadi laki-lakinya aja yang mesum," bunyi narasi di video yang diunggah Rabbani.

"Namun jika dilihat dari sudut pandangan pria. Wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh. Tidak ada asap tidak ada api. Wanita yang berpakaian terbuka akan mengundang seorang pria yang berniat berpikiran buruk," lanjutnya.

Merek asal Bandung tersebut menyarankan bagi kaum pria untuk menjaga pandangan. Rabbani juga bertanya pada netizen dengan menyebut perempuan yang berpakaian terbuka 'bodoh.'

"Tidak berlaku untuk sebaliknya. Wanita sehendaknya menggunakan pakaian tertutup. Tidak memberikan kesempatan untuk pria yang berpikiran jorok. Pria seharusnya menjaga dan minimalisir pandangan yang mengundang syahwat. Pria yang salah atau wanitanya yang bodoh," tulis akun Instagram Rabbani meminta pendapat netizen.

Konten Instagram brand hijab dan busana muslim, Rabbani kembali menjadi kontroversi di media sosial./ Foto: Dok. Instagram @rabbaniprofesorkerudung.

Konten Rabbani tersebut menuai kontroversi dari kalangan netizen dan langsung banjir kritikan. Banyak yang berkomentar bahwa narasi tersebut dapat menormalisasi pelecehan seksual dan victim blaming, yaitu fenomena ketika korban kejahatan atau kekerasan justru disalahkan atas apa yang terjadi.

"Pelecehan ga ada kaitannya sama pakaian. Ada surveinya jelas bahwa mayoritas pakaian korban pelecehan malah yang tertutup. Pelecehan seksual itu MURNI 100% karena NIAT PELAKU," tulis akun @friski****.

Organisasi non profit perEMPUan juga mengkritik iklan Rabbani yang dinilai menyudutkan korban pelecehan seksual. Menurutnya, Kekerasan seksual adalah kesalahan pelaku dan terjadi karena ada manusia yang secara sadar melakukan kekerasan pada manusia lain.

"Postingan ini adalah contoh kontribusi dalam pemakluman victim blaming. Mengapa begitu? Karena memposisikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual karena pakaiannya. Padahal, apapun pakaiannya, tindakan kekerasan seksual TIDAK BISA DIBENARKAN atas alasan apapun. Sungguh tidak elok rasanya, menjual barang di atas penderitaan korban kekerasan dengan membuat postingan victim blaming seperti ini," tulis akun @_perempuan_.

Pegiat isu perempuan juga ikut berkomentar soal konten iklan milik Rabbani. Apa kata mereka? Lanjutkan membaca di halaman berikutnya, Beauties!

(naq/naq)