Ulasan The Silent Twins, Film Tentang Kehidupan Rasis Si Kembar Kulit Hitam

Film The Silent Twins menceritakan tentang kehidupan perempuan kembar berkulit hitam yang alami rasisme, sehingga memutuskan untuk mengisolasi kehidupan mereka dari dunia luar. Aktris Letitia Wright dan Tamara Lawrence didapuk menjadi pemeran si kembar June dan Jennifer dewasa dalam film karya sutradara Agnieszka Smoczynska yang merupakan adaptasi dari buku berjudul sama karya jurnalis investigasi, Marjorie Wallace.

Melansir New York Post, June dan Jennifer Gibbons yang merupakan karakter utama dalam film ini lahir di Barbados pada tahun 1964, mereka lahir di pangkalan militer Inggris di Yaman. Pada awal 1970-an, mereka pindah ke Wales dan memulai pendidikan sekolah dasar mereka, di mana June dan Jennifer menjadi satu-satunya anak kulit hitam di sekolah mereka.

Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Lain

Penindasan yang mereka alami membuat ikatan mereka semakin kuat dan semakin mengisolasi diri dengan enggan berkomunikasi dengan orang lain, membuat si kembar ini mendapat julukan The Silent Twins. Dalam film diperlihatkan bahwa June dan Jennifer akan berbicara dengan penuh semangat satu sama lain, lalu terdiam dengan kepala tertunduk ketika ada orang lain berada di sekitar mereka.

"Meskipun keluarga mereka berbicara menggunakan bahasa Inggris, si kembar Gibbons berbicara menggunakan bahasa asing yang diyakini sebagai Bajan Creole yang dipercepat," kata All That's Interesting.

"Kebisuan mereka adalah bentuk rasisme-rasisme sistematik yang mereka alami sebagai anak-anak yang tidak dapat mereka pahami sepenuhnya," kata Wright kepada The Post.

Mengisolasi Diri dan Melakukan Tindakan Kriminal

June dan Jennifer Gibbons semakin mengisolasi diri mereka dan seiring bertambahnya usia, mereka pun melakukan tindakan kriminal. Pada tahun 1981, mereka membakar sebuah dealer traktor yang menyebabkan cedera seorang pemadam kebakaran, mereka juga tertangkap mencoba membakar sebuah perguruan tinggi teknik. Mengutip Huffpost, mereka juga bereksperimen dengan narkoba dan seks, serta melakukan ragam kejahatan kecil lainnya.

Pada tahun 1982, mereka ditangkap dan dijatuhi hukuman 11 tahun di Rumah Sakit Broadmoor, sebuah fasilitas psikiatri dengan keamanan tinggi di Inggris bagi mereka yang dinyatakan gila secara kriminal. Di sini, mereka terlalu banyak diberi obat dan mengalami demoralisasi lebih lanjut. Mereka ditahan di Broadmoor saat usia mereka menginjak 19 tahun, membuat mereka menjadi pasien termuda di sana.

Pada tahun-tahun menjelang penangkapan, mereka memutuskan berhenti sekolah dan mulai menulis cerita yang tak terhitung jumlahnya di buku catatan. Mereka juga membeli mesin tik agar cerita mereka bisa dikirimkan ke majalah. Film ini juga menghidupkan tulisan mereka yang fantastis dan melankolis dalam urutan animasi stop-motion.

Jalin Persahabatan dengan Si Penulis

Wallace, sang penulis buku tentang mereka mendengar kabar tentang si kembar dari rekan jurnalisme dan mulai mengunjungi mereka di Broadmoor. Yang mengejutkan Wallace adalah mereka mau terbuka kepadanya dan mengizinkan Wallace untuk membaca buku catatan mereka.

Mereka bertiga bisa berbicara satu sama lain dan saling memahami. Bahkan, si kembar bertanya kepada Wallace apakah dia menyukai tulisan mereka dan mengatakan bahwa mereka ingin menjadi penulis di kemudian hari. Mereka juga menceritakan kegelisahan yang mereka alami di mana mereka mulai menjadi musuh yang saling menyakiti satu sama lain.

Aksi Berontak Si Kembar Gibbons

Si kembar Gibbons dilaporkan telah melakukan aksi berontak yang diduga menakuti salah satu staf Broadmoor. Mereka akan bergantian posisi dengan menikmati makanan yang diberikan sedangkan yang satu dibiarkan kelaparan. Hingga akhirnya mereka dipisahkan dalam sel yang berbeda, mereka akan tidak bergerak dan diam membeku dalam posisi yang sama persis.

Salah Satu dari Si Kembar Meninggal

Setelah beberapa waktu, si kembar Gibbons memenuhi syarat untuk dipindahkan ke rumah sakit yang berbeda, rumah sakit yang memungkinkan mereka memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat. Namun sebelum mereka pergi, Jennifer memberitahu Wallace bahwa dia harus mati. Si kembar bersikeras dan mengatakan kepadanya bahwa mereka berdua telah membuat keputusan bersama.

Di dalam sebuah bus yang mengantarkan mereka ke rumah sakit, Jennifer dilaporkan hilang kesadaran dan koma. Jennifer dinyatakan meninggal di hari yang sama dan ditemukan mengalami pembengkakan di sekitar jantungnya. Para dokter di Klinik Caswell menyimpulkan bahwa obat yang diberikan kepada mereka di Broadmoor telah memprovokasi sistem kekebalan Jennifer.

Setelah kematian saudara kembarnya, June mulai membuka diri terhadap dunia luar. Dia masih hidup hingga saat ini dan tinggal di West Wales, mewujudkan impian mereka menjadi seorang penulis dengan membuat novel berjudul The Pepsi-Cola Addict, novel yang dia tulis ketika dia dan Jennifer berusia 16 tahun yang dilaporkan akan terbit tahun depan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!