Para ilmuwan di Jerman baru-baru ini menemukan senyawa pembasmi jamur. Menariknya, senyawa tersebut diberi nama ‘Keanumycins’, lantaran terinspirasi dari aktor Hollywood Keanu Reeves.
Keanumycins adalah sekelompok senyawa kimia yang diisolasi dari bakteri Pseudomonas, dan berperan sebagai antimikroba. Keanumycins, yang ditemukan oleh para peneliti di Institut Leibniz, dinilai efektif melawan jamur tertentu yang dapat menginfeksi manusia maupun tanaman. Itu berarti, Keanumycins dapat diterapkan di industri pertanian dan perawatan kesehatan.
Bukan tanpa alasan para peneliti tersebut mengabadikan nama Keanu Reeves sebagai nama jenis senyawa bakteri baru mereka. Dilaporkan, bakteri tersebut sanggup ‘membunuh dengan sangat efisien’, mirip seperti peran mematikan Keanu Reeves dalam film-film aksinya.
“Keanu Reeves memainkan banyak peran ikonik di mana dia sangat efisien dalam 'melumpuhkan' musuhnya. Keanumycins melakukan hal yang sama dengan jamur,” kata Dr. Pierre Stallforth, salah satu peneliti dan profesor paleobioteknologi di Leibniz Institute for Natural Product Research and Infection Biology di Jena, Jerman, dikutip via New York Times.
Seperti Keanu Reeves dalam banyak perannya sebagai pembunuh yang mahir, senyawa Keanumycins dapat bekerja secara efisien pada konsentrasi rendah untuk membunuh patogen jamur pada manusia. Tim peneliti juga menemukan bahwa Keanumycins, yang diproduksi secara alami oleh bakteri, dapat terurai secara hayati, jadi lebih ramah lingkungan daripada pestisida kimia dan tentunya tidak beracun bagi manusia.
“Selain itu, kami menguji zat yang diisolasi terhadap berbagai jamur yang menginfeksi manusia. Kami menemukan bahwa zat itu sangat menghambat antara lain jamur patogen Candida albicans,” kata Sebastian Gӧtze, seorang ilmuwan Institut Leibniz dan penulis utama studi tersebut.
Selain berhasil menaklukkan Candida albicans, Keanumycins yang diujikan pada Botrytis cinerea juga menunjukkan hasil serupa. Diketahui, B.cinerea adalah jenis jamur tanaman yang menginfeksi tanaman stroberi, sehingga menyebabkan kerugian besar pada petani stroberi.