Berita viral tentang Briptu Fadhilatun Nikmah disebut membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono menjadi viral di media sosial. Melansir DetikNews, hal ini terjadi lantaran pelaku kesal dengan korban yang menghabiskan uang untuk judi online. Pelaku diduga mengalami baby blues karena baru melahirkan bayi kembar, sehingga cepat tersulut emosi.
Kejadian tragis ini tidak hanya menarik perhatian publik, namun juga memicu beragam reaksi dari berbagai kalangan. Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika yang saat ini bertanggung jawab mengatasi masalah judi online juga ikut berkomentar.
Sayangnya, Menkominfo justru melontarkan pernyataan yang bikin netizen naik darah. Kok bisa? Simak penjelasannya!
Kronologi Polwan Bakar Suami di Mojokerto
Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Pertama-tama, Beauties perlu memahami dulu duduk perkara dan kronologi kejadiannya. Briptu Fadhilatun Nikmah dan Briptu Rian Dwi Wicaksono adalah pasangan suami istri yang sama-sama bekerja sebagai anggota Polri. Sebelum kejadian, tidak diketahui bahwa keduanya mengalami keretakan rumah tangga. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa mereka terbilang couple goals. Pasangan ini telah dikaruniai tiga anak, termasuk bayi kembar laki-laki yang usianya masih sekitar 3 bulan.
Namun sebagaimana dilaporkan DetikNews, pasangan suami istri ini kemudian terlibat cekcok pada Sabtu (8/6/2024). Saat itu korban RDW baru pulang dari kantor dan bertemu istrinya di asrama. Namun saat FN melihat saldo ATM suami, yang diketahui baru menerima gaji ke-13, jumlahnya sudah berkurang drastis, diduga karena RDW menggunakannya untuk judi online.
Dalam keterangan polisi, RDW diduga sudah kecanduan judi online sehingga menggunakan uang belanja keluarga untuk memenuhi kegemarannya berjudi. Hal inilah yang disebut membuat FN tersulut emosi sehingga nekat menyiramkan bensin ke tubuh suaminya, sekitar pukul 10.30 WIB di garasi rumah dinas Aspol Mojokerto. Nahas, di sekitar lokasi, ternyata ada sumber api yang dengan cepat menyulut tubuh RDW. Korban pun mengalami luka bakar hingga lebih dari 90 persen.