Baru-baru ini marak data-data pribadi bocor dan disalahgunakan. Hal tersebut tentu menimbulkan banyak kekhawatiran. Mengingat banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan hack data pribadi dan memanfaatkan untuk menghasilkan uang.
Memang terkadang kita bisa saja terjebak karena ketidaktahuan, misalnya ketika mendapat pesan untuk memasukan kode OTP untuk aplikasi yang tidak sedang digunakan, maka bisa saja ada pelaku kejahatan siber yang mencoba meretas data pribadi.
Namun, bagaimana jika data pribadi terlanjur bocor?
Ilustrasi hacker/Foto: freepik.com/freepik |
Dilansir dari Detik.com yang bersumber laman Instagram Universitas Gadjah Mada, Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik (FT) UGM Sri Suning Kusumawardani memberikan tips berikut ini!
1. Ganti email akun-akun penting
Ketika kamu sadar bahwa datamu diretas, kamu bisa mengganti email pada akun-akun penting yang digunakan. Misalnya akun Bank, akun uang digital, dan lain-lain.
2. Jangan gunakan PIN yang sama
PIN dengan data yang sudah bocor, sebaiknya jangan digunakan lagi. Tanggal lahir begitu mudah ditemukan di media sosial, maka hindari penggunaan tanggal lahir untuk menjadi password kembali.
3. Password yang kuat
Ilustrasi penggantian password/Foto: freepik.com/freepik |
Password yang kuat sangat penting untuk mengamankan akun ketika data terlanjur bocor. Password yang kuat adalah kata kunci sulit ditebak, menggunakan karakter banyak dan bervariasi antara huruf, angka, dan simbol.
4. Autentikasi 2 faktor
Akun seperti WhatsApp, Telegram, Email, Media Sosial, serta akun-akun lainnya yang penting sebaiknya menggunakan autentikasi 2 faktor. Hal ini berfungsi untuk mempersulit pelaku mengambil alih akun milikmu.
5. Harus Waspada Serangan Lanjutan
Ilustrasi Data Protection/Foto: freepik.com/rawpixel.com |
Kamu harus waspada adanya serangan lanjutan dari hacker ketika kamu sudah mengganti PIN atau melakukan autentikasi 2 faktor. Contohnya kamu bisa saja mendapat SMS atau telepon yang meminta kode OTP dan data pribadi lainnya.
6. Amankan akun
Saat kamu mendapatkan notifikasi percobaan log in pada aplikasi, padahal kamu sedang tidak menggunakan aplikasi tersebut, maka segera amankan akunmu. Bisa saja seseorang sedang melakukan kejahatan siber.
7. Call Paman One Time
Ilustrasi Data Protection/Foto: freepik.com/rawpixel.com |
Dilansir dari CNN, Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanuwijaya memberikan tips mengamankan data pribadi yang terlanjur bocor dengan metode Call Paman On Time, apa itu ya?
1. Call: Truecaller
Alfons memberikan saran untuk menggunakan aplikasi crowdsourcing yang berguna menyaring SMS dan tele marketing yang bisa mengeksplorasi nomor pengguna. Truecaller berguna sebagai sumber data yang mana ketika ada salah satu pengguna menerima SMS atau spam telpon maka akan menandai nomor tersebut sebagai spammer.
2. Paman: Password Manager
Password Manager yang terpercaya disarankan untuk menyimpan semua surat-surat, email, dompet digital, atau rekening bank yang dipastikan sulit untuk diakses.
3. On Time, One Time Password OTP / TFA
Selanjutnya, Alfons menyarankan untuk mengaktifkan One Time Password-Two Factor (OTP/TFA) pada semua layanan digital yang penting. Pengamanan OTP sangat efektif untuk mengamankan akun dari eksploitasi saat terjadi kebocoran.
Itulah 7 hal yang bisa kamu lakukan jika data pribadi terlanjur bocor, namun sebelum data pribadi kamu diretas, lebih baik segera mengamankan akun-akun atau media sosial yang penting ya, Beauties! Salah satu cara buat cek apakah data pribadimu bocor bisa dilakukan melalui situs periksadata.com.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!