Scam adalah istilah dari "skema penipuan" yang merupakan upaya mendapatkan sejumlah dana dan keuntungan bagi pelaku dengan melakukan penipuan yang terorganisasi. Salah satu scam yang tengah marak terjadi adalah penipuan berkedok lowongan freelance bermodus like dan follow Instagram atau YouTube.
Jika kamu pernah mendapatkan WA berisi informasi bahwa sebuah perusahaan mendapatkan nomor HP-mu dari platform pencarian kerja seperti Jobstreet atau LinkedIn, maka patut dicurigai, Beautis. Apalagi bila kode nomor WA tersebut berasal dari luar negeri dan bahasa percakapan yang digunakan oleh pengirim pesan itu begitu kaku.
Langkah-langkah Penipuan Online Berkedok Pekerjaan Freelance
Agar kamu tidak terjebak scam, berikut adalah alur atau tahapan penipuan online berkedok lowongan freelance yang perlu kamu tahu dan waspadai, yang dilansir dari detikInet.
1. Penawaran Datang via WhatsApp
Ilustrasi memberi like di Instagram/Foto: Pexels/Cottonbro studio |
Setelah memperkenalkan diri via WA atau aplikasi pengiriman pesan lainnya, perusahaan menawarkan pekerjaan yang waktunya fleksibel, bisa bekerja dari mana saja, dan dapat dilakukan kapan pun. Dalam sehari, kamu bisa mendapatkan jutaan rupiah.
Dari awal membaca penawarannya saja, kamu mesti berhati-hati dan aware nih, Beauties. Sebab, sungguh tidak masuk akal kita dapat memperoleh uang besar dengan hanya menekan tombol like dan subscribe media sosial. Untuk mendapatkan uang yang banyak, dibutuhkan kerja keras yang sepadan, bukan?
2. Di-invite di Group Telegram
Ilustrasi tampilan aplikasi Telegram/Foto: Unsplash/Christian Wiediger |
Kamu di-invite untuk join di grup Telegram yang telah berisi ratusan anggota. Di group Telegram tersebut, Admin menjelaskan tugas dan misi yang harus dilakukan untuk mendapatkan reward alias peningkatan pendapatan.
Di sanalah pihak perusahaan yang tadi menawarkan kesempatan freelance padamu ini menginformasikan akun apa saja yang harus di-like dan kamu harus mengirimkan screenshot buktinya dalam rentang waktu tertentu. Setiap like bernilai komisi sebesar belasan atau puluhan ribu rupiah.
3. Permintaan untuk Deposit Uang
Ilustrasi mata uang kripto/Foto: Pexels/Alesia Kozik |
Pada tugas kesekian, kamu harus melakukan deposit alias 'menanam' uang sebesar yang ditentukan oleh para koordinator. Ketika Admin memberikan tawaran menggiurkan yang disebut "Tugas Prabayar" atau Prepaid Mission.
Tugas ini menjanjikan keuntungan uang tunai yang lebih cepat. Namun, untuk mencairkannya harus mengkonversikan besaran uang ke mata uang kripto. Biasanya, Admin akan menjanjikan jumlah cashback puluhan persen dari deposit yang telah disetorkan sebelumnya.
Di tahap ini, kamu perlu berwaspada bila kamu telah diminta mendepositokan uang dalam jumlah yang besar dengan iming-iming mendapat komisi sejumlah puluhan persen dari hasil investasimu namun pihak admin menyatakan kamu tidak bisa menarik uangnya dengan berbagai alasan.
4. Top Up
Bila setelah melakukan top up kamu tidak mendapatkan refund atau pembagian hasil, melainkan melakukan top up lagi agar uang tidak hangus, maka kamu patut curiga bahwa kamu sedang terjebak scam, Beauties. Sebab, pihak perusahaan abal-abal itu akan terus 'memaksamu' untuk berinvestasi lebih besar lagi dengan iming-iming pendapatan besar tapi tidak akan pernah terwujud.