Dalam beberapa tahun terakhir, perawatan diri telah mendapatkan perhatian yang signifikan sebagai sarana untuk memprioritaskan kesejahteraan mental dan emosional kita. Konsep perawatan diri berakar pada gagasan meluangkan waktu untuk diri sendiri, terlibat dalam aktivitas yang mendorong relaksasi, dan memelihara kesehatan kita secara keseluruhan.
Sementara perawatan diri dapat menjadi alat yang berharga dalam menjaga kesehatan mental, sangat penting untuk menyadari bahwa tidak semua tren perawatan diri diciptakan sama.
Terlepas dari popularitasnya, berikut 5 tren perawatan diri yang sebenarnya dapat berdampak buruk pada kesehatan mental menurut para ahli, sebagaimana dilansir dari Psych2go.
Toxic Positivity
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Menurut psikolog Dr. Rachel Goldman, mempromosikan terlalu banyak kepositifan dapat menjadi racun ketika itu membuat kita malu dan bersalah atas emosi manusia yang otentik dan berjuang demi gagasan bahwa kita harus mempertahankan pola pikir positif setiap saat.
Meskipun optimisme dapat membantu, menekan atau membatalkan perasaan tulus dapat merusak kesehatan mental kita.
"Perawatan diri yang sejati melibatkan pengakuan dan penerimaan seluruh emosi kita, daripada menyangkal atau menutupinya," kata Dr. Goldman.