7 Jenis Beras Terbaik untuk Diet, Efektif Turunkan Berat Badan

Mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai sumber karbohidrat utama yang dikonsumsi sehari-hari. Namun, konsumsinya sering kali menjadi ‘kambing hitam’ yang dianggap dapat menggagalkan diet.

Alhasil, banyak orang yang menghindari nasi saat ingin menurunkan berat badan. Tapi, benarkah beras atau nasi bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan?

Faktanya, Beauties masih bisa menikmati nasi saat diet dan tetap langsing, kok. Kunci utamanya bukan menghindari nasi sama sekali, melainkan mengatur porsi makan, konsumsi gizi seimbang, dan memilih jenis beras yang lebih sehat.

Tidak semua beras diciptakan sama. Berikut ini beberapa jenis beras yang memiliki indeks glikemik rendah, tinggi serat, dan kaya nutrisi, sehingga lebih bersahabat untuk dikonsumsi saat diet, seperti dikutip dari Health.

1. Beras Shirataki

Ilustrasi beras shirataki/ Foto: Freepik.com/jcomp

Beras shirataki kini sangat populer dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, terutama oleh para pelaku diet. Berbeda dengan jenis beras lainnya yang berasal dari tumbuhan padi, beras shirataki berasal dari umbi konjac (porang).

Tak hanya itu, beras asal Jepang ini diproses dengan teknologi canggih sehingga menghasilkan bulir beras yang bening dan kenyal. Konsumsinya dinilai efektif untuk membantu menurunkan berat badan karena lebih rendah kalori dan mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat menekan rasa lapar dan membuat kenyang lebih lama.

Kandungan kalori dalam beras shirataki hanya sebesar 10-70 kalori per 100 gram, tergantung merek dan komposisinya. Meskipun dibanderol dengan harga yang lebih mahal, beras shirataki kian diminati oleh masyarakat.

2. Beras Liar

Beras liar/ Foto: Freepik.com/freepik

Beras liar berasal dari gandum utuh, yang baik dikonsumsi untuk program diet rendah kalori. Beras ini kaya akan nutrisi penting, seperti serat, antioksidan, vitamin B, magnesium, dan mangan. Dalam 100 gram beras liar mengandung sekitar 101 kalori.

Kandungan seratnya yang tinggi membantu meningkatkan rasa kenyang sehingga dapat mencegah makan berlebihan dan membantu mengontrol berat badan. Sementara aktivitas antioksidan di dalamnya baik untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel.

Oleh karena itu, konsumsi beras liar bisa menjadi alternatif nasi yang lebih sehat dan efektif untuk mendukung program diet kamu.

3. Beras Merah

Beras merah/ Foto: Freepik.com/topntp26

Di antara banyaknya jenis beras yang ada di pasaran, beras merah merupakan jenis beras yang paling banyak dikonsumsi untuk menjalani program diet. Sesuai namanya, beras ini memiliki bulir merah karena adanya zat antosianin yang memberikan warna merah pada beras tersebut.

Kandungan zat berwarna merah pada beras ini bermanfaat sebagai antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. Beras merah juga memiliki kadar indeks glikemik yang rendah. Sedangkan, kandungan gizinya tinggi akan serat, vitamin, dan mineral.

Dalam 100 gram beras merah mengandung sekitar 110 kalori. Jumlah tersebut tentu lebih kecil jika dibandingkan dengan beras putih pada umumnya, yang mengandung sekitar 130 kalori per 100 gramnya.

4. Beras Coklat

Beras coklat/ Foto: Freepik.com/freepik

Jika dibandingkan dengan beras putih pada umumnya, beras coklat memerlukan waktu yang lebih lama untuk dimasak. Meski begitu, beras coklat termasuk deretan jenis beras yang cocok untuk diet rendah kalori karena mengandung serat yang tinggi.

Diketahui, kandungan serat dalam beras coklat sebanyak tiga kali lipat dari jumlah proteinnya. Serat yang tinggi dapat membuat kenyang lebih lama sehingga secara alami mengurangi keinginan untuk makan terlalu banyak.

Mengonsumsi beras coklat baik untuk program diet karena kalorinya cukup rendah. Dalam 100 gram beras coklat hanya mengandung sekitar 112 kalori, sehingga dapat membantu mengontrol berat badan dengan optimal.