Hari Buruk Bikin Bad Mood? Yuk, Konsumsi 5 Makanan Penambah Suasana Hati Berikut Ini!

Makanan dapat memainkan peran kunci dalam membantu kita menjaga suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi langsung antara pola makan dan gangguan suasana hati, serta ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menstabilkan suasana hati kita. Ilmu tentang bagaimana makanan memengaruhi suasana hati kita didasarkan pada bagaimana serotonin mengubah kimiawi otak kita.

Serotonin adalah neurotransmitter yang penting untuk banyak hal, termasuk pengaturan tidur, suasana hati, dan nafsu makan. Sekitar 95 persen reseptor serotonin kita ada di usus. Jadi, apa saja makanan yang bisa bantu meningkatkan suasana hati kita? Yuk, cari tahu!

Asam Lemak Omega-3

Salmon, sumber omega-3/Foto: Freepik.com/Valeria_aksakova

Dilansir dari Huffpost, asam lemak omega-3 adalah jenis lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh. Jadi, kita harus mendapatkannya melalui makanan. Lemak ini membentuk 20 persen dari berat otak dan sangat penting untuk banyak fungsi tubuh, seperti otak, jantung, dan sistem kekebalan tubuh.

Sebuah tinjauan dari International Society for Nutritional Psychiatry Research mengamati efek omega-3 pada depresi, di mana analisis difokuskan pada individu dengan gangguan depresi mayor.

Dari tinjauan tersebut, peneliti menganggap asam lemak omega-3 penting untuk otak dan kesehatan secara keseluruhan. Kamu bisa mendapatkan asam lemak omega-3 dari ikan berlemak seperti salmon, biji chia, kenari, dan biji rami.

Makanan Probiotik

/Foto: Freepik.com/jcom

Ada banyak bukti bahwa kesehatan usus dan kesehatan mental saling berhubungan. Usus kita memiliki sistem sarafnya sendiri, yang disebut sistem saraf enterik, yang terhubung ke sistem saraf pusat. Satu studi menunjukkan bahwa makanan probiotik dapat bermanfaat bagi fungsi otak dan kesehatan mental dengan meningkatkan kesehatan usus.

Makanan probiotik mengandung bakteri hidup yang membantu mendukung kesehatan. Peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan probiotik paling banyak memiliki skor depresi yang jauh lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi makanan probiotik paling sedikit.

Beberapa makanan enak yang mengandung bakteri probiotik hidup di antaranya kefir, kimchi, kombucha, dan yogurt.

Makanan Tinggi Antioksidan

Stroberi, makanan tinggi antioksidan/Foto: Freepik.com/picturepartners

Radikal bebas adalah molekul dalam tubuh yang tidak stabil. Mereka dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penyakit dengan merusak DNA, protein, dan jaringan lemak. Kerusakan ini disebut stres oksidatif dan antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas ini.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa antioksidan dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif di otak yang dapat menyebabkan gejala depresi.

Sebuah studi tahun 2019 yang melibatkan 175 perempuan yang telah mengalami menopause menunjukkan skor depresi dan kecemasan yang lebih rendah di antara peserta dengan diet kaya antioksidan. Makanan tinggi antioksidan meliputi stroberi, brokoli, dan kayu manis.

Makanan Berserat Tinggi

Biji-bijian utuh, makanan berserat tinggi/Foto: Freepik.com

Serat memainkan peran kunci dalam kesehatan usus karena berfungsi sebagai makanan untuk bakteri usus baik. Seperti makanan probiotik, makanan berserat tinggi dapat meningkatkan kesehatan mental dengan mendukung mikrobioma usus yang sehat. Itu karena ketika mikroba menyerap serat, mereka membuat senyawa bermanfaat yang dapat memengaruhi otak.

Penelitian mendukung hal ini dengan dua meta-analisis memberikan bukti adanya hubungan antara diet tinggi serat dan penurunan risiko depresi. Mereka melihat penurunan 5 persen dalam risiko depresi untuk setiap peningkatan 5 gram asupan serat harian. Makanan berserat tinggi meliputi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan rempah-rempah.