Lama Darah yang Tersimpan
Bau darah haid tergantung dari intensitas berapa lama darah tersebut berada di dalam rahim sebelum dikeluarkan. Saat darah akan keluar dari vagina ada yang langsung keluar dalam jumlah yang banyak dan ada juga yang keluar sedikit-sedikit. Darah yang tertinggal inilah biasanya tercampur dengan bakteri, karena pencampuran inilah yang menyebabkan aroma darah haid yang khas.
Tercampurnya Darah dengan Beberapa Hal
Pada dasarnya semua darah memiliki bau tertentu termasuk dengan darah haid jadi hal ini merupakan sesuatu yang alami. Namun yang membedakan bau darah haid dengan darah lainnya ialah karena darah haid tercampur dengan bakteri, tercampur dengan cairan vagina dan tercampur dengan jaringan yang mengelupas. Sehingga kamu tidak perlu khawatir dengan bau tersebut karena hal ini normal.
Kelembapan Vagina Meningkat
Alasan selanjutnya darah haid bau amis ialah kelembapan pada vagina yang meningkat. Apalagi ketika kamu sering memakai celana yang ketat akan menyebabkan area selangkangan sering berkeringat dan menyebabkan bakteri dari luar vagina masuk. Hal ini menyebabkan terjadinya bacterial vaginosis. Dan kondisi ini memicu munculnya bau amis yang lebih pekat dan tidak sedap. Kondisi ini juga sering dibarengi dengan rasa gatal pada vagina yang sering membuat kamu merasa tidak nyaman. Apabila kamu mengalami gejala ini harus segera dilakukan pemeriksaan.
Kurang Menjaga Kebersihan
Bagi kamu yang kurang menjaga kebersihan vagina selama haid akan rentan mendapatkan bau amis haid yang lebih pekat bahkan mendapatkan gangguan vagina lainnya. Maka dari itu agar hal ini tidak terjadi sangat disarankan untuk selalu rutin mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali.
Darah Haid yang Berlebih
Setiap bulannya darah yang keluar akan berbeda-beda kadang sedikit dan kadang juga akan keluar banyak. Saat darah keluar banyak hal ini akan memberikan peluang yang semakin besar untuk terjadinya infeksi karena bakteri akan mudah tumbuh sehingga menyebabkan aroma amis yang pekat.