Cacar monyet (monkeypox) merupakan penyakit virus zoonosis, yakni virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Meski sekarang tengah heboh, namun rupanya bisa sembuh sendiri.
Hanya saja, kita juga perlu berhati-hati, Beauties. Sebab menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu seperti dikutip dari CNBC, penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2 hingga 4 minggu, tetapi juga bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian (tingkat kematian 3-6 %).
Gejala Cacar Monyet
Karena tengah ramai diperbincangkan, berikut gejala yang perlu kita waspadai:
- Sakit kepala
- Demam akut di atas 38,5 derajat celcius
- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
- Nyeri otot/Myalgia
- Sakit punggung
- Asthenia (kelemahan tubuh)
- Muncul ruam akut ( seseorang di negara non endemis yang mengalami satu atau lebih dari gejala yang telah disebutkan di atas, lalu disertai ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan, dapat dikategorikan sebagai suspek. Ini berdasarkan definisi operasional Monkeypox yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia WHO).
Memang, adanya ruam akut (bukan suspek cacar monyet) bisa disebabkan oleh penyakit lainnya, Beauties. Sehingga kita tak perlu langsung khawatir berlebihan dulu.
Sebab bisa disebabkan:
- campak
- herpes zoster
- zika
- dengue
- chikungunya
- herpes simpleks
- infeksi kulit bakteri
- infeksi gonococcus diseminata
- sifilis primer atau sekunder
- hancroid
- limfogranuloma venereum
- granuloma inguinale
- moluskum kontagiosum
- reaksi alergi (misalnya, terhadap tanaman) dan penyebab umum lainnya yang relevan secara lokal dari ruam papular atau vesikular.