Jagat hiburan baru-baru ini kembali dihebohkan dengan kabar penangkapan Nia Ramadhani dan suaminya terkait penyalahgunaan narkoba. Dari hasil penangkapannya, barang bukti yang didapati adalah sabu-sabu. Pasangan selebriti ini mengaku mengonsumsi sabu karena tekanan pekerjaan saat pandemi. Namun faktanya, penggunaan sabu sangat berdampak buruk bagi tubuh lho! Simak 5 dampak buruknya berikut ini.
Gangguan pada Otak
Gangguan pada otak_Foto freepik_cookie_studio |
Dampak buruk pertama yang dapat terjadi pada tubuh akibat penggunaan sabu adalah gangguan otak. Sabu memiliki efek kuat pada neurotransmiter di otak, seperti dopamin dan serotonin. Perasaan "tinggi" metamfetamin dihasilkan oleh pelepasan bahan kimia ini secara berlebihan, yang dengan cepat menghabiskan suplai otak dan memicu kerusakan. Selain itu, sabu juga dapat menyebabkan perkembangan psikosis. Gejalanya seperti halusinasi dan paranoia yang sangat mirip dengan skizofrenia.
Masalah Jantung dan Stroke
Efek buruk yang dirasakan dari penggunaan sabu adalah nyeri dada, irama jantung abnormal, dan tekanan darah tinggi. Kondisi inilah yang akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau bahkan kematian jantung mendadak. Kondisi-kondisi seperti ini bisa saja terjadi walaupun hanya menggunakan untuk pertama kalinya.
Masalah pada Otot
Gangguan otot/Foto: freepik/gpointstudio |
Sabu juga dapat memberikan efek buruk pada sistem musculoskeletal tubuh. Misalnya saja seperti rhabdomyolysis. Kondisi ini melibatkan penghancuran jaringan otot yang cepat, dengan potensi pelepasan racun dari isi sel yang rusak ke dalam aliran darah. Rhabdomyolysis yang diinduksi metamfetamin dapat menyebabkan nyeri otot yang meluas, fluktuasi elektrolit serum yang tak terkontrol, dan gagal ginjal ireversibel.
Menurunkan Imunitas
Penggunaan sabu juga dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh meskipun efeknya nggak terlalu terasa. Namun faktanya, tubuh akan kekurangan kemampuan melawan virus, bakteri dan jamur penyebab penyakit. Akibatnya, pengguna sabu pun akan lebih rentan mengidap berbagai penyakit menular.
Sistem Pernapasan
Gangguan sistem pernapasan/Foto: freepik/chajamp |
Efek stimulan metamfetamin menyebabkan pernapasan cepat, batuk hebat, trauma pernapasan seperti paru-paru kolaps (pneumotoraks) dan pelepasan udara ke dalam tubuh di luar paru-paru (pneumomediastinum). Kotoran sisa sabu yang tersimpan di paru-paru dapat membentuk granuloma dan menyebabkan penyakit paru interstisial.