Sebagian orang mengalami rasa takut saat bertatapan dengan orang lain bahkan sampai menghindar agar tidak bertemu orang baru karena terlalu cemas. Dikutip dari National Institute of Mental Health, bila kamu sudah merasakan hal tersebut selama 6 bulan berturut-turut, kemungkinan menderita gangguan kecemasan sosial atau disebut social anxiety disorder.
Kecemasan sosial dan rasa malu adalah dua hal yang berbeda. Rasa malu adalah sulit membuka diri saat bersosialisasi dengan orang lain akan tetapi tidak mengganggu kehidupan sosial. Sementara kecemasan sosial bersifat menetap dan membebani seseorang sampai bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Menurut Anxiety and Depression Association of America mengutip dari Healthline, sekitar 15 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan. Biasanya, gangguan ini diderita sejak umur remaja.
Tanda awal mula dari gangguan kecemasan secara psikologis antara lain ketakutan melakukan sesuatu yang memalukan, kekhawatiran jika orang lain melihat kamu gugup, merasa membutuhkan alkohol atau obat untuk menenangkan, dan malas bekerja atau bertemu orang karena cemas. Sedangkan gejala lainnya bisa berupa wajah memerah, berkeringat secara berlebihan, detak jantung lebih cepat, pikiran kosong sampai dengan perut terasa mual.
Penyebab gangguan kecemasan bisa jadi karena faktor genetik. Dilansir dari National Institute of Mental Health, para peneliti menyatakan bahwa pengaruh genetika terhadap beberapa bagian otak terlibat dalam rasa kecemasan dan ketakutan. Selain itu, faktor lingkungan juga bisa berdampak pada tingkat kecemasan dan kekhawatiran seseorang.
Mungkin bagi sebagian orang gangguan kecemasan dianggap sepele. Akan tetapi dibalik itu semua ternyata gangguan kecemasan bisa menjadi suatu hal yang fatal. Untungnya, gangguan kecemasan ini dapat disembuhkan dengan beberapa terapi.
Gangguan rasa cemas dapat diobati secara bertahap. Sebagaimana dirangkum dari Very Well Mind, berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar tidak cemas saat bertemu orang baru.